Polres Inhil Gelar Rekontruksi Pembunuhan Kepala Sekolah

Polres Inhil Gelar Rekontruksi Pembunuhan Kepala Sekolah
TEMBILAHAN [metroterkini.com] - Proses rekontruksi kasus pembunuhan sadis yang menimpa Suyadi, Kepala Sekolah SMP Enok, di Inhil-Riau yang didalangi oleh istrinya sendiri digelar hari ini Senin (21/12). Rekontruksi yang dilakukan polisi dilima tempat berbeda ini, sempat mengundang perhatian warga Tembilahan yang kebetulan lewat dan ingin menyaksikan kisah pembunuhan yang di dalangi oleh Yanti si istri durhaka ini.

Dari rekontruksi yang dilakukan, terlihat bagaimana korban Suyadi, seorang kepala sekolah SMP di enok, di bunuh dengan sadis oleh orang-orang bayaran istrinya. Peristiwa tragis tersebut terjadi pada Agustus lalu, dimana korban Suyadi dibunuh secara kejam dikamarnya sendiri, Jumat (14/8) sekitar pukul 01.00 Wib dini hari, oleh empat orang pembunuh bayaran yang sengaja di bayar oleh istri korban. Menurut pengakuan istri korban Yulianti alias Yanti (40) kepada Polisi, sebelum ia terpikir untuk membayar para pembunuh suaminya, sebelum nya dia juga mengaku pernah berniat ingin membunuh suaminya dengan memakankan racun tikus kepada suaminya sebanyak delapan kali, akan tetapi sang suami tak juga kunjung tewas. Dan lantaran itulah akhirnya timbul ide gilanya untuk membayar siapapun yang bisa melaksanakan niatnya, hingga terjadilah peristiwa berdarah tersebut.

Dari pantauan metroterkini.com di rumah duka pada Agustus lalu, yakni beberapa jam setelah peristiwa tersebut baru saja terjadi, wartawan metroterkini yang yang dating melayat dirumah duka sempat meminta ijin untuk melihat kondisi korban, dan untungnya keluarga korban mengijinkannya. Ketika kain penutup jasad di buka, tampak pada bagian tubuh korban penuh dengan bekas luka tusuk dan luka memar yang sangat serius. Akibatnya dibagian leher korban tampak seperti hampir putus akibat banyaknya bekas tusukan yang bersarang pada leher korban. Gigi korban juga tampak patah semua, diduga akibat di pukul dengan benda tumpul. Kondisi jasad korban yang paling tampak tragis yakni pada bagian matanya.

Bola mata korban sebelah kanan tampak tidak ada, entah karena pecah atau memang hilang karena di congkel, yang pasti saat itu disekitar sisi kelopak mata kanan korban, terlihat penuh dengan bercak darah. Dan ketika itu, kepada polisi Yanti (40) berdalih bahwa kejadian yang menewaskan suaminya tersebut adalah akibat kejadian perampokan. Dan sejak itu, sempat berkembang isu dimasyarakat bahwa kematian korban Suyadi benar akibat dibunuh oleh kawanan perampok yang beraksi dirumahnya.

Dan sejak saat itu pula, peristiwa kematian Suyadi menjadi seperti sebuah teka-teki diberbagai kalangan. Ada yang percaya, ada pula yang menerka-nerka ini dan itu, karena adanya beberapa kejanggalan. Namun seiring waktu berjalan, setelah dua bulan lamanya ternyata apa yang menjadi teka-teki dari kematian Suyadi pun terjawab.

Dengan semangat dan kerja keras para anggota dari jajaran Polsek Enok yang terus melakukan penyeledikan kasus tersebut, akhirnya peristiwa berdarah tersebut bisa terungkap. Namun ada hal yang paling mengejutkan dalam pengungkapan kasus tersebut, bahwa ternyata kematian Suyadi bukan karena perampokan, melainkan karena perbuatan dan rekayasa Yanti yang menjadi otak pelaku pembunuhan suaminya. **/mtc.lol

Berita Lainnya

Index