Waspada Penipuan, Catut Nama RSUD Kepulauan Meranti

Waspada Penipuan, Catut Nama RSUD Kepulauan Meranti

Metroterkini - Baru-baru ini ada pelaku orang tak dikenal (OTK) yang mencatut dan mengatasnamakan dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepulauan Meranti.

Dimana, pelaku dari OTK tersebut melakukan aksinya dengan mengaku dan mengatasnamakan dari pegawai Administrasi UPT RSUD Kepulauan Meranti.

Plt Direktur UPT RSUD Kepulauan Meranti Muhammad Sardi SKM membenarkan bahwa kejadian tersebut, dan dimana pelaku meminta bayaran administrasi kepada korban.

"iya, dari keterangan korban, kalau kemaren ada yang menelponnya yang mengatasnamakan RSUD Kepulauan Meranti. Pelaku meminta bayaran administrasi perawatan dari pasien koma," kata Sardi, Pada Sabtu (06/07/2024) melalui via whatsapp.

Mengenai hal itu, Sardi menuturkan kalau pihak RSUD Kepulauan Meranti tidak pernah meminta bayaran dan juga dirinya memastikan kalau pelaku yang meminta itu bukan dari RSUD Kepulauan Meranti.

"Kita sudah cek semuanya kalau pelakunya kita pastikan bukan di RSUD Kepulauan Meranti. Pasien yang dimaksud pun tidak ada di RSUD Kepulauan Meranti," tuturnya.

Beruntungnya dalam kejadian itu tidak ada kerugian yang dialami, pasalnya diakui Sardi kalau pihak korban sigap dan cepat melaporkan kejadian itu kepada RSUD Kepulauan Meranti.

"Untung korban cepat menghubungi saya sebelum melakukan transaksi kepada penelpon yang mengaku sebagai teman pasien dan tenaga Administrasi di RSUD Kepulauan Meranti. Dan kita ingatkan agar jangan dilayani karena itu penipuan," akuinya.

Atas kejadian itu, UPT RSUD Kepulauan Meranti gerak cepat dengan memberikan himbauan kepada pasien dan juga seluruh lapisan masyarakat Kepulauan Meranti agar berhati-hati dalam Kasus penipuan yang mengatasnamakan UPT RSUD Kepulauan Meranti.

"Hati-hati penipuan terhadap modus penipuan via telepon SMS WhatsApp atau media sosial lain yang mengatasnamakan UPT RSUD Kabupaten Kepulauan Meranti. Jika mendapat informasi mengatasnamakan UPT RSUD Kepulauan Meranti segera melakukan verifikasi melalui call center pada nomor di bawah ini 0823 1615 0380," dalam pesan layanan itu. [Wira]
 

Berita Lainnya

Index