Metroterkini.com - Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi Riau menemukan kerugian negara yang tidak dapat dipertanggungjawabkan pada kegiatan 56 pengadaan bahan-bahan bangunan kontruksi Dinas PUPR tahun anggaran 2023.
Total kerugian negara pada pengadaan yang termasuk turut serta dikerjakan oleh 10 pegawai THL tercatat merupakan OPD yang tidak didukung Harga Perkiraan Sendiri dan tidak terdapatnya pencatatan hasil pengadaan material mencapai Rp. 1.176.180.729 miliar.
“Potensi kelebihan pembayaran atas volume material yang tidak dapat dipertanggungjawabkan sebesar Rp. 1.176.180.729,” ujar Penanggung jawab pemeriksaan BPK, Jariyatna sebagaimana dikutip dari LHP BPK diterbitkan pada 21 Desember 2023.
Penghitungan kerugian negara itu diketahui setelah auditor Badan Pemeriksa Keuangan menguji realisasi pengadaan melalui metode perbandingan pada material terpasang dalam 20 Surat Perintah Kerja (SPK).
“Pemeriksa membandingkan volume material dalam 20 Surat Perintah Kerja (SPK) belanja bahan-bahan bangunan dan kontruksi dengan volume terpasang hasil pemeliharaan dalam 20 laporan penyelenggaraan jalan,” ujar Penanggung jawab pemeriksaan BPK, Jariyatna sebagaimana dikutip dari LHP BPK diterbitkan pada 21 Desember 2023.
Dalam pengujian itu, ditemukan dugaan praktek kejahatan tindak pidana korupsi merugikan negara ditubuh OPD yang dipimpin Edward Riansyah tersebut. Terdapat selisih pengadaan material yang tidak dapat dipertanggungjawabkan mencapai ratusan ton aspal dan ratusan kubik Base A.
“Hasil pengujian menunjukkan volume material terpasang lebih kecil atau selisih sebesar 320,7 ton campuran aspal panas dan 746,82 m3 base A,” cetusnya.
Disisi lain, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengadaan mengaku kesulitan melakukan pemetaan atas hasil volume terpasang pekerjaan pada penambalan jalan.
“PPK menjelaskan bahwa pihaknya kesulitan memetakan hasil volume terpasang pekerjaan penambalan jalan sehingga volumenya berbeda dengan volume SPK belanja bahannya,” cakap dalam petikan itu lagi.
Terpisah Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Edward Riansyah ketika di konfirmasi melalui pesan Whatsappnya lagi-lagi tidak berkomentar. Pria disapa Edu itu disinyalir lebih memilih bungkam, Kamis (25/7/24). [**]