Enam mahasiwa yang diskorsing diantaranya M Hanapi (Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa), Irzan dan Haryanto, mengadukan skorsing yang mereka terima melalui SK Ketua STIE Syariah bernomor 009/STIE’S/SK/II/2012 tertanggal 8 Februari 2012.
Ketua Komisi IV DPRD Bengkalis H Abdul Rahman Jantan mengatakan secara pribadi pihaknya sangat prihatin dengan keputusan skorsing yang diterbitkan pihak STIE Syari’ah terhadap mahasiswa yang merupakan generasi muda penerus bangsa.
"Kita telah terima pengaduan dari adik-adik mahasiswa. Kita akan coba tinjau SK skorsing yang mereka terima, apakah sudah sesuai dengan aturan akademis atau dalam kapasitas kepentingan. Dalam waktu dekatkita akan panggil manajemen STIE untuk hearing,” ujar Rahman.
Hal senada disampaikan anggota Komisi IV DPRD Bengkalis, Sofyan. Prinsipnya ia menerima keluhan dan pengaduan yang disampaikan pihak mahasiswa, namun dirinya berharap dalam masalah ini mahasiswa tidak dibonceng kepentingan-kepentingan politis yang justru nantinya bisa menimbulkan masaalah lebih rumit.
"Saya juga mantan mahasiswa, jadi saya tau bagaimana kondisi mahasiswa itu. Saya berharap adik-adik dalam hal ini tidak ada unsur kepentingan apa-apa di dalamnya," paparnya.
Dijelaskan Sofyan, dalam persoalan ini Komisi IV sudah lama berkeinginan untuk memediasi. Dikarenakan kesibukan, mulai dari pembahasan APBD Bengkalis hingga kegiatan di Pansus. Senada dengan Rahman, Sofyan juga mengatakan bahwa Komisi IV akan meminta keterangan langsung dari pihak manajemen STIE Syariah terkait persoalan ini.**us
