Kesalahan Pakai Serum yang Bikin Tidak Optimal

Kesalahan Pakai Serum yang Bikin Tidak Optimal

Metroterkini.com - Produk skincare mana yang tidak mengeluarkan varian serum? Serum kini jadi primadona dengan berbagai kandungan bahan aktif beserta manfaatnya yang menggiurkan.

"Umumnya serum itu mengandung bahan aktif dengan presentase cukup tinggi, teksturnya ringan, bertujuan untuk memaksimalkan efek bahan," kata Indah Widyasari, dokter spesialis kulit dan kelamin, saat peluncuran Nuface Nu Glow Serum beberapa waktu lalu.

Meski bahan aktif dinilai cukup ampuh di kulit, nyatanya serum seperti kurang maksimal memberikan manfaat. Ini tidak selalu berarti produk yang Anda gunakan tidak bagus. Ada beberapa kesalahan penggunaan serum yang membuat efeknya tidak optimal.

Berikut lima kesalahan pakai serum yang bikin tidak optimal.

1. Asal pakai serum
Indah menuturkan kunci penggunaan serum adalah kenal jenis kulit dan paham kandungan atau bahan aktif pada produk skincare. Sayangnya orang kerap menggunakan produk skincare termasuk serum karena tergoda manfaat tanpa terlebih dahulu mengenal jenis maupun kebutuhan kulit.

Beda bahan aktif, beda pula fungsinya. Untuk saat ini bahan-bahan dengan fungsi pencerah atau brightening memang jadi idola seperti vitamin C, alpha arbutin, juga licorice.

"Untuk antiaging ada retinol, bakuchiol. Kulit berminyak bisa mencari bahan asam salisilat, niacinamide," imbuhnya.

2. Mementingkan kandungan bahan aktif yang tinggi
Penting untuk memastikan serum yang digunakan sudah terdaftar di BPOM. Mengapa?

"Serum sudah memiliki kandungan aman, batasannya aman, sudah diatur yang boleh dimasukkan, kandungannya berapa. Kalau bahan aktif berlebihan akan meningkatkan reaksi [sensitivitas kulit] saat digunakan jangka panjang," jelas Indah.

Vitamin C, kata Indah memberikan contoh, biasanya kadarnya 5-15 persen. Kemudian untuk AHA (glycolic acid) di 4-8 persen. Asam salisilat (salycilic acid) umumnya tidak melebihi 2 persen. Indah berkata saat bahan-bahan ini kandungannya terlalu tinggi, efeknya akan timbul reaksi iritasi juga sensasi 'stinging' (pedas).

3. Aplikasi serum tanpa membersihkan wajah
Sangat penting mempersiapkan wajah dalam kondisi bersih sebelum pakai serum. Ini akan memaksimalkan penyerapan serum. Setelah wajah dibersihkan, Anda bisa mengaplikasikan toner terlebih dahulu baru serum.

"Karena serum biasanya cepat menyerap, cepat kering, segera aplikasikan, diratakan dengan cepat. Setelah menyerap, tidak terasa lengket baru aplikasikan skincare lain," kata Indah.

4. Malas eksfoliasi
Rajin membersihkan kulit ternyata tidak menjamin serum yang digunakan optimal bekerja. Jangan lupa agendakan eksfoliasi kulit tiap seminggu sekali sampai dua kali.

Indah menjelaskan eksfoliasi sangat penting untuk mengangkat lapisan kulit mati.

"Eksfoliasi bisa mekanis atau kimia. Kalau eksfoliasi kimia ke dokter kulit. Sedang tindakan eksfoliasi di rumah bisa dengan scrub atau skincare. Bahan skincare apa? Ini bisa AHA, retinol," katanya.

5. Basic skincare kurang kuat
Serum didesain untuk bekerja hingga lapisan dalam kulit. Namun bukan berarti Anda hanya sepenuhnya menggunakan dan mengandalkan serum. Justru paling baik membiasakan basic skincare atau perawatan kulit dasar yakni, membersihkan, melembapkan dan melindungi.

Membersihkan kulit dengan cleanser atau pembersih yang sesuai jenis kulit. Disusul dengan melembapkan dengan pelembap. Pelembap ini bentuknya banyak seperti losion, gel maupun krim. Lalu terakhir, melindungi kulit dengan tabir surya.

"Jangan lupakan moisturizer. Kulit yang terhidrasi akan meningkatkan penetrasi, penyerapan skincare yang diaplikasikan. Sunscreen juga jangan lupa. Riset membuktikan kombinasi antioksidan vitamin C atau E, dikombinasikan dengan sunscreen efeknya lebih baik dibanding pakai sunscreen saja," jelasnya. [cnn]
 

Berita Lainnya

Index