Udara Bengkalis Sangat Berbahaya, BLH Bagikan Masker

Udara Bengkalis Sangat Berbahaya, BLH Bagikan Masker

Bengkalis Terkini - Kualitas udara di Bengkalis sejak Kamis (6/3) terdeteksi sudah sangat berbahaya bagi kesehatan. Berdasarkan alat pemantau kualitas udara Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bengkalis, Indeks ISPU sudah menunjukkan PM 10 433,0351 atau sangat berbahaya.

Sementara jumlah hotspot atau titik api di Kabupaten Bengkalis sudah mencapai 34 titik yang tersebar di Kecamatan Bengkalis sebanyak 17 titik, Bukitbatu 5 titik, Mandau 10 titik dan Rupat 2 titik.

“Kualitas udara hari ini sudah sangat-sangat berbahaya bagi kesehatan. Kita mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar. Tadi pagi senam rutin yang biasa digelar Pemkab di Lapangan Pasir Andam Dewi, kita sarankan ditiadakan,” ujar Kepala BLH Kabupaten Bengkalis, Arman AA ketika dihubungi, Kamis (6/3).

Mengingat kualitas udara semakin memburuk akibat dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kabupaten Bengkalis maupun kabupaten kota lainnya di Riau, BLH telah membagikan 5.000 masker kepada masyarakat secara gratis. 

Arman berharap melalui pembagian masker ini bisa mengurangi dampak penyakit yang bisa ditimbulkan oleh kabut asap.

“Tadi pagi kita membagikan masker kepada masyarakat. Ini merupakan yang keempat, jumlah masker yang telah kita bagikan sudah mencapai 5.000. Masker yang kita bagikan ini diharapkan dipergunakan oleh masyarakat ketika keluar rumah,” ungkap Arman.

Udara di Bengkalis dalam tiga hari terakhir ini memang sangat parah, terutama sekali pada pagi dan malam hari. Udara bau asap, mata terasa perih dan nafas terset. 

Sementara itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis, sejak Selasa (4/3), telah meliburkan sekolah mulai dari tingkat PAUD, TK dan SD sampai wakt u yang tidak ditentukan, melihat kondisi kabut asap. 

Sedangkan untuk SMP-SMA masih tetap sekolah, tapi diwajibkan menggunakan masker. Jumlah penderita yang ditimbulkan akibat kabut asap, seperti ISPA juga terus meningkat. Sampai Senin (3/3) kemarin, tercatat sudah sebanyak 2.484 warga yang menderita ISPA. Dan terbanyak penderita terdapat di Kecamatan Pinggir yakni sebanyak 931 orang karena kondisi udara sudah berada di level sangat berbahaya.

Selain ISPA, penyakit iritasi kulit juga banyak menyerang warga karena asap yang mencapai angka 107 orang. Disusul iritasi mata sebanyak 91 orang. Kemudian asma sebanyak 54 orang.**rd

Berita Lainnya

Index