Sumarno Minta Polisi Segera Jebloskan Arjuna ke Penjara

Sumarno Minta Polisi Segera Jebloskan Arjuna ke Penjara

Metroterkini.com - Perbuatan Arjuna yang memiting dan atau membekap Sumarno hingga mengalami luka robek ditangan sebelah kanan, ditengarai sikap arogan.Akibat perbuatan Arjuna itu Sumarno membuat Laporan Polisi (LP) ke Polres Inhu.

Kejadian diduga penganiayaan itu terjadi dihalaman Polres Inhu Polda Riau, tepatnya didepan ruangan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) pada Sabtu (20/4) siang lalu.

Usai divisum di Dokkes Polres Inhu, kemudian Sumarno membuat laporan resmi ke Polres Inhu dengan Nomor:LP/B/63/IV/2024/SPKT/Polres Indragiri Hulu/Polda Riau tanggal 20 April 2024 pukul 15.21 WIB.

Kepada media ini, Sumarno bercerita bahwa perselisihan antara dia dengan Arjuna, disebabkan lahan kebun kelapa sawit yang saling berdampingan yang berada di Jalan Anggrek (Jalan Seminai Dalam-red) di Kelurahan Pematang Reba, Kecamatan Rengat Barat.

Pada Sabtu pagi itu, kata Sumarno,  sekira pukul 09.00 WIB, dia memanen kelapa sawit didalam areal kebun miliknya. Pada saat dia memanen seorang diri itu, tiba-tiba Arjuna bersama anak laki-lakinya, Maulana, datang menghampiri seraya berkata suara tinggi "Ini dia. Ini dia. Aku masukan ke parit kau ya".

Ucapan dengan nada tidak senang itu, Sumarno dipiting dipegang tangan dan badannya oleh Arjuna, untuk dibawa keluar dari areal kebun menuju ke mobil milik Arjuna yang di parkir diluar (tepi jalan) kebun.

"Saya sempat berontak dan melawan. Ada apa kok tiba-tiba datang langsung marah-marah, memiting badan saya untuk keluar dari kebun. Saya dibawa ke Polres Inhu untuk dilaporkan atas tuduhan pencurian buah kelapa sawit," jelasnya.

Sumarno yang berbadan kurus mungil itu akhirnya menurut dan ikut masuk kedalam mobil Arjuna. Selama diperjalanan menuju Polres Inhu tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kami bincang-bincang ringan, ngobrol biasa saja tidak ada ketegangan sama sekali. Tapi setibanya dihalaman Polres Inhu, Arjuna marah-marah dan memiting badan dan leher sampai saya susah bernafas," ujar Sumarno menjelaskan.

Karena kalah tenaga dan postur badan, Sumarno tidak bisa berbuat apa, hanya diam dan lemas karena sesak nafas akibat lehernya dipiting.

"Entah bagaimana tahu-tahu tangan saya sakit dan berdarah. Banyak darah mengucur. Tahu-tahu tangan kanan saya luka robek menganga sepanjang 8 centimeter. Kena kunci mobil yang dipegang Arjuna waktu memiting saya. Saya tidak terima dan menuntut Arjuna agar dihukum atas perbuatannya yang menganiaya tangan saya ini," terang Sumarno meringis kesakitan sambil melihat luka ditangannya.
Sumarno berharap agar Arjuna segera dijebloskan kedalam penjara atas perbuatan penganiayaan kepadanya. 

"Dia harus bertanggung jawab didepan hukum atas perbuatan penganiayaan. Tangan saya ini akan cacat seumur hidup dan Arjuna harus terima ganjarannya. Segera dipenjarakan dia," tegasnya. 

Sumarno buru-buru menambahkan beberapa kata terlupa, bahwa Arjuna sekuat tenaga memitingnya dan sengaja mengarahkan kunci mobil ke tangan kanannya.

"Kuat-kuat dia menekan tangan saya pakai kunci mobil makanya tangan saya luka lebar dan memanjang. Sedikit lagi kena urat nadi. Alhandulillah, tuhan melindungi saya," tandasnya. (wa)

Berita Lainnya

Index