Metroterkini.com - Sejumlah pedagang pengecer bahan bakar minyak (BBM) di wilayah timur Aceh Utara, masih mengeluh sulitnya mendapatkan premium atau bensin di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Seperti halnya di SPBU 14243461 Baktiya Barat, Aceh Utara, para pengecer yang membeli langsung premium menggunakan jerigen ke SPBU itu dikenakan harga beli diatas Harga Eceran Tertinggi (HET). Para pengecer menduga pihak pengelola SPBU atau pekerjanya menaikan harga, sebab harga yang ditetapkan oleh SPBU berbeda dengan harga dasar.
“Kami harus membayar Rp7.200 rupiah satu liter, padahal sebenarnya harganya cuma Rp.6.450 rupiah satu liter. Ya siapa yang tidak mau bayar segitu, kalau tidak bayar tidak kebagian lah,” keluh salah satu pembeli BBM jenis Premium yang berasal dari Kecamatan Baktiya. Jum'at (19/07/2018) sekitar pukul 23.05 Wib.
Padahal sudah jelas dalam Undang-undang Migas Peraturan Presiden No. 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak. Dan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 18 Tahun 2011 tentang Kegiatan Penyaluran Bahan Bakar Minyak.
Sesuai aturan tersebut SPBU hanya boleh menyalurkan Bahan Bakar Minyak Premium maupun Solar untuk pengguna akhir. Sebagaimana diatur oleh Peraturan Presiden No 191 tahun 2014 pihak SPBU dilarang keras untuk menjual Bahan Bakar Minyak Premium dan Solar kepada jerigen dan drum untuk dijual kembali ke konsumen.
Menurut pantauan wartawan di SPBU 14243461 Baktiya Barat, puluhan pembeli melalui jerigen mengantri untuk bisa mendapatkan minyak yang di subsidi oleh pemerintah itu.
Sampai berita ini dipublish, pihak pengelola SPBU 14243461 Baktiya Barat, Kabupaten Aceh Utara, belum berhasil di konfirmasi terkait kebenaran informasi tersebut, pesan melalui Whatsapp pun yang sudah di kirim oleh pihak wartawan melalui nomor WA.+628537146xxxx, belum kunjung di balas. [Samsol]
