Pemadaman listrik bergilir di Provinsi Riau sepertinya bakal berlangsung
cukup lama. Pasalnya proses pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA) Ombilin, masih terus berlangsung hingga 20 hari kedepan.
Demikian Humas PLN Wilayah Riau Kepulauan Riau, Sarno pada wartawan di
Pekanbaru, Senin (25/3/13). Menurutnya pemadaman ini terpaksa dilakukan
untuk menyeimbangkan daya yang tersedia dengan kebutuhan beban puncak di
Riau yang mencapai 430 megawatt.
"Sampai saat ini proses pemeliharaan satu turbin berkapasitas 100
megawatt di PLTA Ombilin masih berlangsung. Dalam surat yang kami
terima, proses perbaikannya memakan waktu sekitar 20 hari," jelas Sarno.
Dipaparkannya, Riau yang tergabung dalam interkoneksi Sumatera bagian
tengah (Sumbagteng), mendapat pengurangan jatah daya sebesar 19
megawatt, atau sama dengan beberapa daerah lainnya.
Lanjutnya, pemadaman bergilir ini hanya berlangsung saat beban puncak
atau pada malam hari saja, dimana masyarakat membutuhkan energi listrik
yang lebih besar dibandingkan pada siang hari.
Tingginya beban puncak ini katanya, tidak terlepas dari meningkatnya
elektrifikasi atau daya terpasang di Riau. " Saat ini elektrifikasi di
Riau sudah mencapai 70 persen, jauh lebih tinggi jika dibandingkan
beberapa tahun lalu, dan ini juga mempengaruhi tingginya beban puncak
PLN," tukasnya.
"Memang untuk beban puncak kita mendapat kuota pengurangan daya sebesar
19 mw. Sehingga untuk menutupi kekurangan itu, pemadaman bergilir harus
kita lakukan pada saat beban puncak atau malam hari, siang hari tidak
kita lakukan," tandasnya.
Lebih jauh dijelaskannya, pemadaman listrik tidak hanya terjadi di Riau,
tetapi juga dialami beberapa daerah lain seperti di Sumatera Barat dan
Jambi. Namun begitu, Sarno menyebut proses perbaikan bisa lebih cepat
selesai dari target yang buat oleh bagian pemeliharaan yakni 20 hari. (KR)