Metroterkini.com - Hampir separuh dari kebutuhan pokok di Kota Pekanbaru ini, masih mendatangkan dari daerah kabupaten/kota lain. Hal itu tidak terkecuali juga dari provinsi tetangga dan Pulau Jawa. Menyikap kondisi demikian, Pemko Pekanbaru telah memsiapkan berbagai program yang bisa di aplikasikan untuk memenuhi kebutuhan pokok tersebut.
Program tersebut, bertujuan menuju ketahanan pangan rumah tangga. Melalui Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru, masyarakat diajak untuk memenuhi program kebutuhan pokok dengan cara karya sendiri. Artinya, kebutuhan kebutuhan pokok itu itu tidak lagi didatangkan dari daerah lain luar Kota Pekanbaru. Seperti kebutuhan pokok beras, terutama sayuran serta lainnya dalam hal memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Akibat kondisi belum terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat Kota Pekanbaru selama ini, sehingga hal itu yang menyebabkan ketergantunganya pasokan bahan pokok dan bisa membuat gejolak harga di pasaran. Jika terjadi kendala pendistribusian, wajar akan mengganggu stok sewaktu-waktu.
Pemko Pekanbaru ini, melalui Dinas Ketahanan Pangan agar masyarakat ini untuk menuju ketahanan pangan rumah tangga yang berkelanjutan.
"Diharapkan, masyarakat untuk bisa menerapkan program dalam menuju ketahananya pangan rumah tangga. Maka kami menggelorakan Program Kawasannya Rumah Pangan Lestari (KRPL), dahulunya dikenal Program Percepatan pada Ketahanan Pangan (P2KP) di tahun 2012," terang Kadis Syahmanar S.
Lebih lanjut disampaikan dia, KRPL ini sebenarnya merupakan program pemerintah pusat untuk diterapkan di daerah. Artinya, ada anggaranya
dalam hal pemanfaatan pekarangan rumah tangga itu dengan tanaman pangan. Sebab merupakan program meoptimalisasikan pekarangan tiap rumah tangga.
Menurut dia, dalam program ini tiap rumah tangga diharap bisa memiliki tanaman pangan sendiri. Tentu bisa memanfaatkan dari pekarangan dan teras rumah untuk menanam aneka tanaman. Sehingga ini akan menjadi kekuatan, serta menambah produksi pertanian bisa memenuh kebutuhan pangan tersebut.
Dikatakan dia, bentuk bantuan yang diberikan itu antara lain rumah bibit, penyuluhan, sosialisasi dan disertai pendampingan. Program dari KRPL inipun dengan tujuanya membentuk kemandirian pangan.
"Maka diharap setiap rumah tangga bisa menanam beberapa tanaman pangan," ungkap Syahmanar S.
Lebih lanjut disebutkan dia, program KRPL ini, Pemko Pekanbaru di tahun 2015 silam, telah menerapkan program ketahanan pangan pada enam kelurahan. Masyarakat yang masuk dalam kelompok ini telah menerima bantuan serta penyuluhan, pembuatannya pusat pembibitan. Sehingga, diharap dapat membantu masyarakat sesuai yang diharap pemerintah meningkat perekonomian.
"Adapun ke enam kelurahan diketika itu mendapat program KRPL adalah daerah Palas, Limbungan, Simpang Tiga, Kulim, Tuah Karya, serta Sago. Tentunya ini dengan adanya elemen Kelompok Tani. Hingga saat ini telah ada 26 Kelompok Tani. Jumlah akan terus bertambah, tetapi tergantung dana," sebutnya.
Kesempatan itu, Syahmanar S, juga mengatakan, pihaknya memperkenalkan layanan aplikasi yaitu melalu Sistim Kewaspadaan Pangan Gizi (SKPG). Hal ini, dengan tujuan informasikan data-data pangan wilayah setempat. Namun, program ini tetap terkoneksi dengan pusat. Sehingga, membantu pada masyarakat.
"Dalam aplikasi inipun menampilkan beberapa item pangan di Riau. Pada ketersediaan stok, dan termasuk hal akes serta pemanfaatannya di Kota Pekanbaru," jelasnya. Jadi sebutnya, sistem aplikasi ini membantu siapa saja. Dengan membuka ataupun klik SKPG.BPK.pertanian.go.id. [adv-distanpku/diskominfopku]