Metroterkini.com - Warga Riau cemas karena dari dua bakal capres belum ada memaparkan visi dan misi untuk menanggulangi bencana asap di Riau. Bakal capres sekarang menurut warga Riau terlalu sibuk dengan klarifikasi kampanye hitam.
"Saat musim kemarau tiba, biasanya Riau dilanda kebakaran hutan dan lahan yang menimbulkan asap. Seharusnya itu yang dibahas para capres, bukan menyuruh tim nya menyebarkan fitnah," kata Syukur warga Pekanbaru kepada merdeka.com, Kamis (26/5).
Padahal menurut warga Riau penting memperhatikan masalah asap sebab sangat mempengaruhi perekonomian negara Indonesia. Dia pun berharap penanggulangan asap di Riau menjadi agenda kampanye nasional mereka.
"Investor luar negeri itu banyak melirik Riau sebagai lahan untuk berinvestasi, jika bencana tiap tahun selalu lambat ditangani, para investor akan berpikir berkali-kali untuk ke Riau," lanjut Syukur.
Selain itu dari segi penegakan hukum dia pun meminta agar kedua bakal capres memperhatikan kasus kekerasan seksual anak di Riau. Pasalnya dari catatan kepolisian, Riau merupakan daerah paling banyak terjadi kasus tindakan kekerasan seksual terhadap Anak di bawah umur. Sampai saat ini, ada 115 anak yang menjadi korban kekerasan seksual, dan 120 pelakunya.
"Selain kekerasan seksual terhadap anak, Riau juga menjadi lahan empuk bagi para pejabat dalam memperkaya diri sendiri, hal ini dapat dilihat dari beberapa kasus korupsi baik yang masih diselidiki, maupun tengah disidik dan ada juga yang sedang menjalani persidangan, bahkan banyak para pejabat yang masuk penjara karena kasus korupsi," jelas Sykut. [mer-san]
