Metroterkini.com - Bagi kamu yang gemar mengonsumsi makanan bercita rasa manis dan asam, pasti sudah tidak asing lagi dengan buah bernama manggis. Manggis yang merupakan jenis buah tropis ini cenderung mudah ditemukan hampir sepanjang tahun di banyak pusat perbelanjaan, serta toko buah di Indonesia.
Selain menikmati tekstur lembut dan cita rasanya yang manis, kamu juga dapat mengetahui fakta menarik seputar manggis yang jarang dibicarakan, seperti berikut ini.
1. Asli Indonesia
Manggis diketahui banyak tumbuh di negara beriklim tropis, seperti beberapa wilayah di Asia Tenggara. Tak sedikit sumber buku dan artikel yang menyebutkan bahwa buah bercita rasa manis ini berasal dari Malaysia. Namun, hal tersebut dibantah oleh Prof Dr Roedhy Poerwanto, MSc, Ketua Masyarakat Ilmuwan Hortikultura Internasional (ISHS).
Menurutnya, spesies Malaccensis dan Hombroinina, yang menurunkan manggis Indonesia saat ini, sudah terdapat di Jambi sejak dahulu. Para ilmuwan Indonesia telah mengajukan bukti mengenai asal usul manggis dari Indonesia dalam Simposium Internasional tentang Buah-buahan Tropis dan Subtropis ke-4.
"Para peserta yang umumnya ilmuwan hortikultura itu menyambut positif bukti-bukti dan penjelasan yang diajukan Indonesia," kata Roedhy dikutip dari berita Kompas.com.
2. Panen setahun sekali
Manggis mengalami masa panen sebanyak satu kali dalam setahun. Hal ini disampaikan langsung oleh Dr Ir Darda Efendi, Dosen Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB sekaligus Peneliti Senior di Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB. Darda mengatakan, musim manggis akan berlangsung selama November hingga April setiap tahunnya.
"Musimnya dari Sumatra dulu November-Desember, terus Januari-Maret di Jawa Barat," kata Darda, Selasa (4/1/2021).
3. Rasa manggis bisa dilihat dari kulitnya Tanpa perlu membuka manggis, kamu bisa mengetahui cita rasa buah tersebut dengan melihat kulit luarnya. Menurut Darda, manggis yang manis biasanya memiliki kulit burik atau tidak halus.
"Saya sih menemukan yang burik itu manis rasa manggisnya tetapi orang kan milihnya yang mulus," ujar Darda.
4. Jumlah isinya bisa dilihat dari luar
Meski dibalut kulit yang keras, daging buah manggis memiliki tekstur lembut dan rasa manis yang dibagi menjadi beberapa segmen. Segmen atau isi manggis umumnya berjumlah lima hingga enam dalam satu buah berukuran sedang. Darda mengatakan, jumlah isi manggis dapat dilihat dari bagian bawah kulit manggis yang menyerupai kelopak bunga.
"Itu kalau ada enam ya enam isinya, itu mewakili isinya," tutur Darda.
5. Hampir semua bagiannya dapat digunakan
Bukan cuma daging buahnya saja, kulit serta biji manggis juga kerap digunakan dan diolah menjadi makanan atau produk non makanan. Kulit manggis banyak diolah menjadi obat herbal berupa kapsul, jus, sirup, atau sekadar air rebusan yang menyehatkan.
Selain itu, kulit manggis yang berfungsi untuk mencegah penuaan dini juga bisa dibuat menjadi masker wajah. Sementara untuk bagian bijinya diketahui dapat menghambat HIV yang dapat menyerang sel imun tubuh, seperti dikutip dari buku "Kulit Manggis - Hidup Sehat Berkat Sang Ratu yang Berkhaisat" (2013) oleh Warisno, S.PKP, Kres Dahana terbitan Gramedia Pustaka Utama.
6. Mengandung banyak nutrisi
Mengutip Healthline, manggis dikenal sebagai buah rendah kalori yang memiliki beragam nutrisi. Beberapa di antaranya adalah serat, vitamin C, vitamin B, magnesium, dan protein. Setiap manggis kalengan seberat 196 gram setidaknya mampu mencukupi 14 persen kebutuhan gizi harian berupa serat.
7. Memiliki banyak manfaat kesehatan
Kandungan nutrisi dalam manggis yang beragam, membuat buah berbentuk bulat ini memiliki banyak manfaat kesehatan. Manfaat kesehatan yang bisa dirasakan setelah mengonsumsi manggis secara rutin, di antaranya adalah menyehatkan jantung, menurunkan berat badan, mencegah penuaan dini, dan mengontrol kadar gula darah.
8. Dijuluki ratu buah tropis
Saking banyaknya manfaat yang bisa didapatkan dari manggis, buah ini berhasil mendapat julukan sebagai "ratu buah tropis". Menurut Darda, istilah the queen of tropical fruit yang disematkan pada manggis juga dipengaruhi oleh bentuk dan warnanya yang memikat.
9. Boleh dimakan bersama durian
Sebagian orang menganggap bahwa "ratu buah tropis" ini tak boleh dikonsumsi bersamaan si "raja buah", yaitu durian. Namun, menurut Jaclyn Reutens, ahli diet dan pendiri Aptima Nutrition & Sports Consultants dalam berita Channel News Asia, tidak ada studi yang mengaitkan larangan konsumsi kedua buah ini. [**]
