Metroterkini.com - Pernah dengar daun insulin? Di kalangan penderita diabetes, daun ini sangat populer karena dikabarkan dapat menurunkan kadar gula. Benarkah?
Daun yang memiliki nama latin 'Smallanthus Sonchifolius' atau biasa disebut dengan daun insulin yakon ini merupakan tanaman dari famili bunga matahari.
Yuk, simak berikut ini beberapa fakta menarik mengenai daun insulin yang dirangkum detikHealth dari berbagai sumber:
1. Sejarah Daun Insulin
Daun insulin adalah salah satu tanaman yang berasal dari Meksiko dan menyebar ke Amerika hingga Asia-Afrika. Di Indonesia, tanaman ini banyak dibudidaya pada daerah Wonosobo, Bandung dan Jogja.
Selain disebut sebagai Yakon, tanaman ini juga dijuluki dengan 'Mexican Sunflower' karena tampilan bunganya yang indah dan berasal dari Mexico.
2. Ciri-Ciri Daun Insulin
Penasaran daun insulin seperti apa? Daun insulin ini memiliki ciri sebagai berikut :
- Berdaun menjari,
- Batang berkayu dengan tinggi sekitar 1-3 meter,
- Daun berwarna hijau tua
- Bunga seperti bunga matahari
- Umbi berwarna cokelat dan bagian dalam umbi berwarna putih seperti singkong dengan rasa manis.
3. Kandungan Daun Insulin
Tanaman ini memiliki kandungan fruktosa sekitar 35% fruktosa bebas dan 25% fruktosa terikat. Dan, memiliki senyawa aktif seperti flavonoid, alkaloid, glikosida, tanin, saponin, aloksan, dan steroid yang dapat bertindak sebagai antioksidan, antibakteri dan antidiabetik.
4. Tanaman Hias
Di luar negeri, tanaman ini banyak digunakan masyarakat sebagai tanaman hias. Hal tersebut dikarenakan memiliki satu aliran dengan bunga matahari sehingga tampilan bunga terlihat indah di mata.
5. Pro Kontra
Di Indonesia daun insulin ini dipercaya sebagai obat herbal yang mana daun insulin manfaatnya antara lain mencegah gula darah naik turun, melawan bakteri dan jamur, mencegah kanker, dan sebagainya.
Berdasarkan jurnal yang berjudul 'A Review on Insulin Plant' mengungkapkan bahwa di India daun insulin ini dapat mengonsumsi satu daun per hari untuk menjaga kadar gula darah agar tidak melonjak naik.
Sedangkan dari segi kontra, faktanya diabetes masih belum bisa disembuhkan hingga saat ini. Oleh karena itu, cara terbaik untuk menangani diabetes dengan mengontrol gula darah agar terhindar dari risiko komplikasi, mengatur pola makan sehat dan olahraga teratur.
National Diabetes Education Program menyatakan pembatasan asupan gula, garam, dan lemak juga penting untuk menjaga kontrol gula darah dan menghindari komplikasi diabetes yang berbahaya. Salah satunya dengan memilih produk yang rendah gula, garam, atau lemak. Konsumsi obat-obatan jika diperlukan sesuai dengan saran dokter. [***]
