Metroterkini.com - Peristiwa kemenangan para pejuang Senggeren Bengkalis melawan Portugis tanggal 30 Juli 507 tahun lalu sebuah tonggak sejarah bagi masyarakat Pulau Bengkalis. Sebab, pada 30 Juli 1512 lalu, putra putri terbaik di Tanah Terubuk berjuang bersabung nyawa melawan keangkuhan Portugis yang mencoba menanamkan kukuh kekuasaan di tanah Melayu.
Berangkat dari sejarah itu, Pemerintah kabupaten Bengkalis menetapkan 30 Juli sebagai hari jadi Bengkalis yang saat ini sudah memasuki usia 507 tahun. Untuk itu, setiap tanggal 30 Juli seperti Selasa 30 Juli 2019, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bengkalis menggelar rapat sidang paripurna dalam rangka memperingati hari ulang tahun atau HUT Bengkalis ke-507.
Sidang Paripurna Istimewa tahun ini mengusung tema "Dengan semangat hari jadi ke-507 Bengkalis, Kita tingkatkan Semangat Kerja Bersama Menuju Bengkalis Maju dan Makmur".
Sidang Paripurna Istimewa itu dipimpin Ketua DPRD Bengkalis, Abdul Kadir didampingi Wakil Ketua Indra Gunawan Eet, Zulhelmi dan Kaderismanto. Sedangkan dari eksekutif hadir Bupati Bengkalis Amir Mukminin, Gubernur Riau Drs.H. Syamsuar, M.si. Sementara dari forum koordinasi pimpinan daerah Bengkalis (Kapolres, Dandim, Kajari, Ketua Pengadilan dan Kepala Kejaksaan). Sekretaris Daerah Bengkalis, Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua Bhayangkari Bengkalis, Ketua Persit Kartika Candra Kirana, Ketua Darmawanita Persatuan Kabupaten Bengkalis, Ketua GOW Kabupaten Bengkalis.
Selain itu, juga hadir mantan Bupati Bengkalis periode 1989-1994, H.M. Azaly Johan, SH, mantan Bupati Bengkalis periode 1995-2000, H. Fadlah Sulaiman, SH, mantan Bupati Bengkalis periode 2000-2010, mantan Wakil Bupati Bengkalis periode 2000-2005 H. Riza Pahlevi, Ketua umum DPH Lembaga Adat Melayu Riau Provinsi Riau Datuk Seri Syahril Abu Bakar dan Sekretaris Umum DPH LAMR Riau, Datuk M, Nasir Penyalai dan para tokoh masyarakat dan pemuda. Para pejabat pimpinan tinggi pratama, pejabat administrator dan pengawas dilingkup Pemerintah kabupaten Bengkalis.
Dalam sambutannya, Abdul kadir secara pribadi dan pimpinan DPRD mengapresiasi atas kehadiran Gubernbur Riau, Syamsuar dan rombongan pada HUT ke 507 Bengkalis. "Selamat datang kepada Tuan Gubernur Riau, Drs.H. Syamsuar, M.Si yang menghadiri rapat paripurna istimewa hari jadi Kabupaten Bengkalis ke 507," kata Abdul Kadir.
Dipaparkan Abdul kadir, jika merujuk pada sejarah, Pulau Bengkalis yang posisinya berada di muara Sungai Siak, diperkirakan pertama kali dihuni oleh orang laut yang mendiami pesisir pantai utara dan selatan. Kejaraan Melaka, tepatnya pada masa pemerintaan Sultan mansyur Syah tahun 1456-1477 mengirim Bendahara Tun Perak untuk mengislamkan penduduk Bengkalis dan kawasan lain di Pesiisir Timur Sumatera.
Catatan sejarah juga memperlihatkan bahwa Bengkalis memainkan peranan yang cukup penting dalam kancah perebutan pengaruh perdagangan di kawasan Selat Melaka. Berada diposisi yang sangat strategis, Bengkalis menjadi pulau rebutan dari berbagai kekuatan besar.
Setelah Melaka jatuh ke tangan Portugis pada 24 Agustus 1511, Sultan Mahmud Syah, sultan Melaka waktu itu mundur ke Pahang dan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Hingga akhirnya berkubu di Bintan. Dalam upaya membalas serangan Portugis dan mengambil kembali Melaka,Sultan Mahmud Syah mengutus Hang Nadim yang merupakan anak dari hang jebat untuk mengumpulkan pengikut-pengikut setia dari Suku Laut. Salah satu yang dihimpun adalah Suku Senggeren dari Bengkalis.
Dari Bengkalis dan Bukit Batu, Hang Nadim membangun kekuatan tempur untuk melawan Portugis di Melaka. Dibawah pimpinan Bathin Senggoro yang bernama Bathin Hitam, pasukan dari Suku Senggeren bersiap siaga. Sedangkan di Bukti Batu, Tun Megat mempersiapkan pasukan dari Suku Tenggayun. Demikian juga dengan suku laut dibawah pengawasan Sultan Mahmud Syah.
Pada tanggal 30 Juli 1512, dipimpin Laksaman Hang Nadim, pasukan gabungan yang terdiri dari Suku Senggeren, Suku Tenggayun dan Suku Laut, itu menyerbu pasukan Portugis di Pagoh Muar yang dipimpin Fernao Pires De Andrade. Pertempuran sengit pun pecah.
Gigihnya para serdadu laut dari Suku Senggeren, Tenggayun dan Suku laut membuat pasukan Portugis kewalahan dan akhirnya mundur dari Pagoh Muar.
Kekalahan ini membuat Fernao Pires De Andrade memutar otak untuk merebut kembali Pagoh Muar. Serangan balasan pun dilakukan dan Portugis kembali merebut Pagoh Muar. Setelah menguasai Pagoh Muar, Pasukan Portugis menyerang Bukit Batu dan meneruskan invansinya
ke Bengkalis. Namun, ambisi ini berhasil dipatahkan Laksamana Hang Nadim. Kemenangan Suku Senggeren dari Bengkalis inilah yang menajdi dasar Tim pencari data perumus hari jadi Bengkalis. Tim ini dibentuk oleh KLembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Bengkalis saat itu mengambil kesimpulan, dan mengusulkan hari jadi Bengkalis pada tanggal 30 Juli 1512.
“Dengan dipimpin oleh Laksamana Hang Nadim, Juli 1512, pasukan gabungan tersebut menyerbu pasukan Portugis di Pagoh Muar. Pasukan Portugis dipimpin oleh Fernaopires De Andrade. Dengan pertempuran yang sengit akhirnya pasukan melayu gabungan dapat mengalahkan dan memukul mundur Portugis di Pagoh Muar,” jelas Abdul Kadir seraya mengatakan bahwa saling serang antara Portugis dan Sultan Mahmud Syah terus terjadi pada tahun-tahun berikutnya.
Lebih lanjut, politisi dari PAN ini mengatakan, peristiwa kemenangan suku Senggeren dari Bengkalis inilah yang menjadi dasar tim pencari data perumus hari jadi Bengkalis. Termaktub dan disahkannya Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis nomor 20 tahun 2004 tentang penetapan Hari Jadi Bengkalis.
"Peristiwa heroik ini menjadi tonggak sejarah bahwa kita telah menunjukkan eksistensi kepada bangsa penjajah, bahwa masyarakat Bengkalis memiliki semangat juang yang luar biasa dan gagah berani," katanya lagi.
"Jangan lupa sejarah, menghormati sejarah berarti menghormati diri kita sendiri. Ingatlah pesan Bung karno, jangan sekali kali melupakan sejarah. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai jasa pahlawannya, tentunya masyarakat dapat mengenang perjuangan pahlawannya melalui Sejarah bangsanya," kata Abdul Kadir menerangkan.
"Pelajarilah Sejarah agar tidak tergelincir di hari depan," sambung Abdul kadir mengutip kata filusuf Thomas Carlyle.
Sementara itu, Bupati Bengkalis Amril Mukminin dalam sambutannya menyampaikan, Sidang Paripurna Istimewa yang digelar DPRD Bengkalis peringatakn Hari Jadi Bengkalis baru yang ke-14, yakni dimulai dilaksanakan tahun 2005 silam.
""Momentum peringatan hari jadi ini, selayaknya kita gunakan untuk melihat ke belakang, bahwa lebih dari sekedar saksi sejarah, Kota Bengkalis merupakan bagian integral perjuangan putra putri terbaik di tanah terubuk ini, berjuang bersabung nyawa melawan keangkuhan Portugis tahun 1512 atau ±507 tahun silam", ungkap Amril.
Untuk mengenang jasa dan semangat para pahlawan dan pendiri Kota Bengkalis. Apa yang telah dilakukan hari ini, setiap derap langkah membangun Kota Bengkalis sebagai ibukota Kabupaten Bengkalis, senantiasa dijiwai semangat patriotisme untuk menciptakan kehidupan yang aman, tenteram, adil, makmur dan sejahtera, sebagaimana diwariskan para pejuang terdahulu.
"Untuk itu pada peringatan hari jadi ini, mari kita jadikan sebuah inspirasi dan motivasi untuk mengisi kembali setiap detik perjuangan kehidupan daerah ini, dengan karya dan prestasi, dan harapan akan masa depan yang lebih cemerlang, gemilang dan terbilang", harap Amril.
Sementara itu, Gubernur Riau H. Syamsuar yang hadir sidang Paripurna Istimewa Hari Jadi Ke-507 Bengkalis, mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Riau telah mengusulkan ruas jalan Siak menuju Sungai Pakning- Bukit Batu dan Dumai menjadi jalan nasional.
Usulan tersebut telah disetujui Menteri PU melalui Balai PU beberapa waktu lalu. Tentunya hal ini sangat membantu dan meringankan beban Pemerintah Provinsi Riau maupun Pemerintah Kabupaten Bengkalis.
"Untuk itu, kami berharap kepada Bupati Bengkalis agar dapat mendukung pembangunan infrastruktur jalan tersebut dengan menghibahkan lokasi yang menjadi jalur jalan lingkar, sehingga jalan yang ada di tengah kota Sungai Pakning tidak rusak. Kemudian Jalan Hang Tuah di Duri juga telah kami usulkan masuk menjadi jalan nasional," jelas Gubernur Riau tersebut.
Kemudian lanjut Syamsuar, pembangunan di daerah sangat membutuhkan dukungan dari banyak pihak baik dari masyarakat maupun swasta, tentunya Pemerintah Provinsi akan terus memberi dukungan kepada Pemerintah Kabupaten Bengkalis, salah satunya terkait rencana merangkai Pulau Bengkalis Dan Kepulauan Meranti sesuai dengan program kerja.
"Terkait Pulau Rupat, kami telah mengusulkan agar menjadi Pusat Khusus Ekonomi Pariwisata, dan hal tersebut telah kami sampaikan kepada Bapak Moeldoko dan Menteri Pariwisata berkenan untuk mengunjungi pulau ini. Semoga Pulau Rupat kedepannya akan menjadi pulau wisata yang akan didatangi para turis mancanegara,"harap Syamsuar.
Di usia Bengkalis ke 507, menurut Syamsuar Kabupaten Bengkalis telah banyak berubah dan semakin maju dan berkembang. Namun ada beberapa hal yang harus dibenahi bersama-sama, diantaranya permasalahan kebakaran hutan dan lahan, abrasi yang disebabkan gelombang laut dari Selat Malaka, menyiapkan infrastruktur di pulau dan daratan secara merata.
Syamsuar mengatakan bahwa Kepala BNPB Pusat beberapa waktu lalu meminta kepada TNI, POLRI serta Pemerintah Daerah bersama Masyarakat Peduli Api (MPA), agar bersinergi mengatasi karhutla yang sangat mengkhawatirkan di negeri ini.
Selanjutnya dalam rangka meningkatkan pemberdayaan masyarakat, akan dilakukan kerjasama dengan peneliti dari Jepang tentang pemanfaatan lahan gambut yang nantinya dapat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Terkait masalah abrasi, sambung mantan Bupati Siak, Pemerintah Provinsi Riau bersama Pemerintah Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Kepulauan Meranti telah berusaha maksimal agar pulau terluar bisa mendapat perhatian dari Pemerintah Pusat.
“Alhamdulillah, BAPPENAS telah menyatakan siap untuk membantu tiga pulau yang terdampak abrasi yakni Pulau Rangsang, Bengkalis dan Rupat, untuk menjadi prioritas dari Menko Maritim dan Instansi terkait lainnya agar dimasukkan kedalam RPJMN", kata Gubernur Syamsuar. (adv)