Metroterkini.com - Masyarakat Desa Pulau Birandang Kampar Riau kembali kecewa terhadap kepemimpinan bupati Kampar Azis Zainal, terkait persoalan perusahaan PT SPS dengan masyarakat Desa Birandang yang telah berkonflik dari tahun 1997 hinga saat, karena pemerintah tidak ada upaya memediasi.
Hal tersebut di ungkapkan Ra'is selaku pemiliki laham yang di rampas pihak perusahaan PT SPS kepada awak media, Rabu (23/5/2018) di Bangkinang
Tambahnya lagi, masyarakat Desa Pulau Birandang yang memiliki lahan seluas kurang lebih 100 Ha atau 30 surat, semuanya masing-masing mempunyai bukti kepemilikan, seperti surat SKT dan SKGR.
Anehnya, perampasan hak masyarakat telah dilaporkan ke Polres Kampar, pada Sabtu 21 April 2018 lalu hingga saat ini tidak tau tindaklanjut atas laporan tersebut.
Surat laporan itu dengan No LP No :SP2HP/141/IV/RES.1.8/2018/Reskrim, yang telah dilaporkan oleh Putra Patebe.
Kesal Ra'is lagi, hal ini kembali dihebohkan dengan didatangkanya keamanan negara yang berpakaian lengkap dan bersenjata lengkap oleh perusahaan.
Terlihat dalam foto yang diperoleh redaksi terlihat polisi menyandang senjata laras panjang mengawal aktifitas perusahaan yang memanen kebun warga, dan juga para keamanan juga didatangkan dari luar daerah Kabupaten Kampar.
Ungkap Ra'is lagi, hal ini pernah disampaikan kepada bupati Kampar Azis Zainal sebelum beliau berangkat umroh.
"Kepada kami (bupati) berjanji nanti akan kita selesaikan setelah dirinya pulang Umroh. Namun semuanya hanyalah harapan saja, begitu juga pihaknya telah menyampaikan hal ini melalui Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kampar, tapi hasilnya hingga hari ini tidak ada solusi ataupun memanggil pihak Perusahaan," ujar sumber
Bupati Kampar Azis Zainal saat dikonfirmasi melalui pesan Selulernya belum memberikan jawaban hingga berita ini diterbitkan. [ali]
