Metroterkini.com - Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah meminta agar rumah tahanan Markas Komando Brimob Kelapa Dua, Depok dievaluasi. Hal itu menyusul kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob tadi malam.
Menurut Politikus PKS ini kerusuhan di Mako Brimob seperti yang terjadi tadi malam, bukan pertama kali terjadi.
"Harus ada evaluasi yang menyeluruh kenapa di Mako Brimob itu suka terjadi gejala seperti itu," kata Fahri di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (9/5/2018).
Fahri menduga kerusuhan terjadi akibat ada perlakuan istimewa kepada salah satu tahanan. Dia pun menyinggung keberadaan terpidana kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama
"Kita tahu kemarin itu ada peristiwa seorang pejabat yang tidak mau dipindahkan ke LP kan. Ada perasaan tidak adil, itu kadang-kadang memancing orang untuk melakukan tindakan perlawanan," katanya.
Basuki alias Ahok kata dia, seharusnya mendapat prinsip kesamaan di mata hukum dengan statusnya sebagai terpidana. Dia menilai hal itu menimbulkan ketidakpastian hukum.
"Jadi kenapa dia tidak masuk LP, yang lain masuk LP. Jadi sekali lagi alat penegak hukum itu tidak cukup berbuat adil, tapi harus nampak berbuat adil," katanya.
Untuk itu, Fajri mengatakan evaluasi mendasar dari peristiwa tersebut adalah dengan memastikan rasa keadilan bagi semua orang di mata hukum.
Sebelumnya, aparat kepolisian menyatakan sejumlah orang mengalami luka-luka akibat kericuhan aparat keamanan dan narapida kasus terorisme di rutan itu.
Tak berselang lama dari peristiwa tersebut, ISIS mengklaim pasukannya mengalami baku tembak dengan anggota Densus 88 anti terorisme. Namun hingga kini, polisi masih belum mau simpulkan soal klaim itu. [***]
