Metroterkini.com - Salah seorang bidan yang bertugas di RS Efarina Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau, dia dikabarkan meninggal mendadak, hal ini diketahui sekitar jam 10 Senin (2/7/17), setelah kawan satu kamarnya pulang kerja dinas malam
Saat ini menurut informasi korbannya diotopsi di RS itu sendiri, anehnya pihak rumah sakit belum melaporkan kejadian ini pada pihak yang berwajib. Beruntung telinga salah satu Kanit Intel Polres Pelalawan mengetahui kejadian ini, kalau tidak maka kematian ini diduga akan tetap jadi rahasia.
Salah seorang bidan yang namanya minta dirahasiakan mengakui kalau ada korban seorang perawat meninggal di rumah sakit ini, namun dia minta hal ini jangan membocorkannya pada publik untuk menyebut namanya. Dia mengaku takut dipecat pihak menajemen.
Anehnya para perawat, dokter, dan pekerja lainya menghindar saat dikonfirmasi, bahkan para aparat Polisipun diacuhkan.
Korban yang bernasib malang ini bernama Helen Dewan Fitri Sirait, dia didapati oleh rekan kerjanya sudah kaku setelah meketuk pintu kamar sepulang dinas malam.
"Pada saat itu kawan satu kamarnya dinas malam, dan sekitar jam 10 sudah terlihat kejang dan dia berteriak," jelas kawan kamar sebelahnya.
Untuk merahasiakan agar tidak heboh dan semua takut menganggu pasien karyawan, petugas RS langsung membawa ambulan dan mengangkat keruangan mayat.
"Belum ada perintah belum diotopsi, saat ini kami letakkan dirumah sakit," jelas Humas RS Efarina Forex Tampubolon, dilokasi kamar korban.
Polisi cukup bekerja keras dilokasi karena TKP sudah tidak steril lagi, apa penyebab kematan sampai saat ini masih dipertanyakan. [bas]
