Metroterkini.com - Keluarga mengenali terduga teroris bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, dari foto yang diberikan polisi. Polisi sejak pagi tadi mendatangi rumah keluarga salah satu terduga teroris bom Melayu berinisial INS atau Ichwan Nurul Salam.
"Tadi polisi memperlihatkan fotonya, dari jauh memang agak beda, tetapi ketika di-zoom fotonya detail-detail wajahnya memang keponakan saya," kata paman INS, Yuniar Hidayat, di Bandung seperti dilansir CNNIndonesia, Kamis (25/5/17).
Yuniar mengatakan, usai menunjukkan foto, polisi membawa istri dan kedua anak Ichwan untuk dimintai keterangan. Anak kandung Ichwan pun menjalani tes uji asam deoksiribonukleat (DNA).
"Sekarang katanya sedang tes DNA untuk lebih memastikan lagi," katanya.
Yuniar yang sejak kecil mengenal Ichwan menyatakan tidak menyangka keponakan yang pendiam terlibat tindakan teror. Ichwan yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang susu murni dan obat-obatan herbal dikenal sebagai pribadi yang pendiam dan tertutup.
Ichwan merupakan warga asli di kawasan Cibangkong, Bandung yang sejak dua tahun menetap di sebuah rumah kontrakan di Jalan Cibangkong RT 02 RW 07 Kelurahan Cibangkong Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat.
Selain Ichwan, polisi menduga tersuga teroris bom Kampung Melayu berinisial AS, yang juga tinggal di Jawa Barat.
Polisi mengatakan kedua pelaku diduga terkait dengan jaringan bom panci di Cicendo, Jawa Barat yang diledakkan pada Februari lalu.
Salah satu indikasi berdasarkan keterangan istri Ichwan yang mengaku suaminya mengenal pelaku bom Cicendo bernama Agus Sutano alias Agus Muslim alias Abu Muslim.
Agus merupakan pelaku bom panci di Cicendo yang ditangkap Densus 88 di kawasan Kebon Gendang, Kecamatan Batunungal, Kota Bandung pada Maret 2017. Agus diduga sebagai perakit bom panci.
"Dia (Agus) sebagai pembuat bom dengan Yayat alias Abu Salam yang meledak di Cicendo pada 27 Februari 2017," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Yusri Yunus.
Para pelaku bom Cicendo tercatat tergabung kelompok teror Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Barat yang terafiliasi kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah atau Islamic State in Iraq and Syria (ISIS).[**]