Pulau Rufas Surga Tersembunyi di Raja Ampat

Pulau Rufas Surga Tersembunyi di Raja Ampat

Metroterkini.com - Raja Ampat belum berhenti mempesona traveler. Satu lagi keajaiban alam dengan pemandangan yang menakjubkan, laguna cantik Pulau Rufas. Indah bukan main!

Gugusan pulau-pulau dan karang di Kabupaten Raja Ampat tak perlu diragukan lagi kecantikannya. Siapa sangka di antara beberapa pulau itu menyembunyikan sepotong surga yang masih jarang dikunjungi wisatawan.

Salah satunya Pulau Rufas yang berdekatan dengan Bukit Pianemo, salah satu icon Raja Ampat yang paling banyak dikunjungi wisatawan.

"Dari Pianemo, kita hanya perlu ke kiri, lalu masuk ke kiri lagi, kita sudah sampai ke Rufas," ujar salah seorang pemandu wisata bernama Ranny.

Pulau Rufas masuk menjadi salah satu lokasi yang dituju para peserta Wisata Bahari bertaju "Let's Go To Raja Ampat". Ranny menjelaskan, masyarakat lokal tentu menyadari potensi wisata dari Pulau Rufas yang menyembunyikan sebuah laguna cantik di dalamnya.

"Tapi wisatawan masih belum kenal," imbuhnya.

Menuju pulau Rufas dengan menggunakan boat, sepanjang perjalannya menyajikan pemandangan gugusan karang menjulang khas Raja Ampat yang menakjubkan.

Ketika boat berbelok di sebuah celah dua karang yang menjulang, arus air mendadak lebih tenang. Ternyata boat sudah masuk ke sebuah laguna cantik yang dipagari karang yang membukit di sekelilingnya.

Warna air laut di laguna ini toska cerah, membaur dengan pasir putih di salah satu sisinya. Pepohonan bakau yang dipercaya sudah sangat tua tumbuh di sisi lainnya.

Tampak di seberang jalur masuk, terdapat dua rumah tradisional Raja Ampat yang berdiri persis di pinggir laguna. Sedangkan jika menyeberang terus ke kiri dari jalur masuk, ada sebuah dermaga sederhana dan jalur pendakian bukit karang.

Jalur pendakian bukit karang di sisi tersebut masih berupa pijakan karang yang disemen agar lebih mudah dipijak. Di puncaknya, Anda akan menemukan bangunan bertingkat yang belum selesai dibangun.

Lantai dua bangunan inilah yang menjadi gardu pandang, spot terbaik untuk menikmati laguna dan pulau Rufas ini dari ketinggian.

Dari sana, terlihat betapa laguna ini ternyata bersembunyi di balik bukit karang yang mengelilinginya. Warna biru toska laguna tampak sangat kontras dengan warna lautan di luarnya.

Airnya yang begitu tenang menjadi sasaran tepat untuk wisatawan yang ingin menikmati laut dengan bersantai di atas floaties. Pasirnya sangat lembut, ditambah ikan-ikan kecil yang jinak di pinggirnya akan menyerbu jika diberi makan.

Dua rumah tradisional khas Raja Ampat yang berdiri di tepi laguna rupanya merupakan penginapan milik seorang pria bernama Soleman Kapisa (56).

Dua rumah panggung sederhana tersebut terbuat dari batang dan daun sagu. Sudah dua tahun berdiri, Soleman mengaku baru dua kali menerima tamu yang semuanya turis mancanegara.

Soleman menunjukkan dua rumah penginapannya yang masing-masing memiliki dua kamar. Setiap kamarnya berukuran 2,5 meter x2 meter.

Meski berada di pulau yang tak berpenghuni, tamu akan tetap mendapat listrik dan air bersih yang telah disiapkan oleh Soleman.

"Kalau ada tamu, baru saya di sini. Listrik ada dari solar cell dan genset. Air (tawar) juga akan kami siapkan," kata Soleman dikutip detiktravel.

Dengan biaya Rp 400 ribu per orang per hari, tamu bisa menginap dan makan 3 kali sehari. Jika ingin menginap di sini, lebih baik tamu menghubungi Soleman secara langsung karena pria yang bertugas sebagai Kepala Puskesmas Bantu di Kampung Pam ini tak tinggal di Pulau Rufas. Nomor telepon yang bisa dihubungi untuk memesan penginapan ini yaitu 082248473204 dan 082311549773.

"Biasanya ada turis yang mau menginap datang, lalu baru panggil saya," imbuhnya. [**]

Berita Lainnya

Index