BMKG: 40 Titik Api di Tujuh Kabupaten Papua

BMKG: 40 Titik Api di Tujuh Kabupaten Papua

Metroterkini.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jefman Kota Sorong, Papua Barat mencatat ada 40 titik kebakaran hutan yang terdeteksi oleh satelit.

"Titik kebakaran hutan terbanyak yang menimbulkan kabut asap tebal tersebar di Kabupaten Fakfak yakni 27 titik," Kepala BMKG Stasiun Jefman Kota Sorong, Frans Rahawarin di Sorong, Jumat dilansir CNN.

Selain Kabupaten Fakfak, terdapat enam titik kebakaran hutan terbesar di Kabupaten Kaimana, dua titik di Sorong, dua titik Sorong Selatan, satu titik Tambrauw dan dua titik di Kabupaten Teluk Wondama.

Ia mengatakan titik panas ini bisa terus bertambah dan mengganggu kesehatan masyarakat akibat kabut asap jika tidak diatasi secepatnya.

Pemerintah setempat berkoordinasi dengan BMKG untuk menunjukkan titik-titik panas tersebut agar dapat dipadamkan.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan dan hutan untuk mengurangi kebakaran hutan yang dapat berdampak polusi udara yang akan merugikan kesehatan masyarakat.

Ia mengatakan kebakaran hutan di Kabupaten Sorong, Sorong Selatan, Fakfak, Kaimana, Tambrauw dan Teluk Wondama mengakibatkan kabut asap menyelimuti Kota Sorong dan sekitarnya sehingga jarak pandang menurun.

Ia mengatakan kabut asap tersebut dapat teratasi dengan dua cara yakni memadamkan titik-titik kebakaran hutan oleh manusia dan kedua pemadaman alami melalui hujan namun untuk curah hujan diprediksikan terjadi pada November 2015.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan berharap hujan bisa segera turun mengguyur Indonesia dan membantu menghilangkan kabut asap yang menyelimuti enam provinsi di wilayah barat Indonesia. Pasalnya, ia menilai hampir tidak mungkin memadamkan kebakaran hutan maupun lahan menggunakan pesawat udara 

Namun sayang, keinginan Luhut tersebut masih memerlukan waktu yang lebih lama untuk bisa terwujud. Pasalnya, penelitian yang dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengatakan hujan belum akan turun dalam waktu dekat.

Berdasarkan data yang didapatkan Luhut dari BMKG, hujan baru akan mengguyur wilayah Indonesia pada akhir November mendatang.

"Perkembangan cuaca yang kami dapat mengatakan bahwa hingga akhir November hujan masih kecil," kata Luhut saat ditemui di kantornya, Kamis (22/10).

Dengan kondisi seperti sekarang, api yang menyebar di gambut bagian bawah sedalam lima hingga sepuluh meter, Luhut menyangsikan usaha yang dilakukan sekarang bisa benar-benar memadamkan api.

"Hampir tak mungkin bisa dipadamkan oleh pesawat udara. Namun usaha pemboman air ini setidaknya bisa mengurangi agar api tidak menyebar ke daerah-daerah lain,” kata Luhut.[cnn]

Berita Lainnya

Index