Dukung Swasembada Pangan di lahan PSR, Alfedri apresiasi Program TAMPAN

Dukung Swasembada Pangan di lahan PSR, Alfedri apresiasi Program TAMPAN

Metroterkini.com - Pemerintah bersama holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui sub holding PT Perkebunan Nusantara IV menginisiasi program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) ditumpang sari atau intercropping dengan penanaman padi jenis gogo. Langkah ini dilakukan bagian dari upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Acara tersebut dihadiri, Bupati Siak Alfedri, Direktur Utama Perkebunan Nusantara (PTPN) 3 (Persero), Mohammad Abdul Ghani, Rekor IPB Bogor Prof Dr Arif Satria, Direktur Utama PTPN 4, Jatmiko Krisna Santosa dan jajaran Direksi PalmCo, Plt Direktur Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, Heru Tri Widarto, Gubernur Riau, yang diwakili Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau Syahfalefi.

Direktur Utama Perkebunan Nusantara (PTPN) 3 (Persero), Mohammad Abdul Ghani mengatakan PTPN sebagai BUMN bagaimana berpikir meningkatkan ketahanan pangan dan produksi padi melalui intercropping di lahan sawit.

Sebagaimana diketahui, saat ini ada 16,38 juta hektar perkebunan sawit di Indonesia dan 42 persen atau 6,94 juta hektar merupakan kebun sawit milik rakyat. Saat ini ada sekitar 2,8 juta hektar sawit rakyat yang usianya diatas 25 tahun dan perlu segera diremajakan.

“Jika setiap 1-2 tahun kami melakukan replanting 1,4 juta hektar, Artinya jika dilakukan tumpang sari atau intercropping padi gogo paling tidak ada 700 ribu ton/tahun padi yang dihasilkan dari program ini, dua tahun kedepan tentu kita mampu swasembada pangan,” ujarnya di Kampung Berumbung Baru, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Riau, Jum’at (29/11/2024).

Tentu, kata Ghani pemerintah harus melihat potensi 1,4 juta hektar ini, jika dimanfaatkan secara maksimal dan melibatkan semua pihak, tidak perlu membuka lahan baru. Cukup dukungan pemasaran nya saja.

“Insyaallah PTPN 3 target replanting 40 ribu hektar per tahun dalam waktu 5 tahun kita bisa menanam 200 ribu hektar atau 100 ribu petani yang kiat libatkan peremajaan sawit rakyat,” kata dia.

Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya BUMN untuk memperkuat sektor pangan.

“BUMN tidak hanya berperan di sektor industri, tetapi juga berkomitmen mendukung ketahanan pangan. Program ini adalah bukti bahwa sinergi BUMN, petani, dan akademisi bisa menghasilkan solusi konkret,” ringkasnya.

Sementara itu, Bupati Siak, Alfedri, mengapresiasi inisiatif ini sebagai langkah strategis untuk mendukung perekonomian petani lokal pasca replanting.

“Kita tentu mengapresiasi PTPN lewat Program TAMPAN ini diharapkan petani sawit seperti di berumbung baru ini, dapat merasakan manfaat ekonomi dari program intercropping padi gogo di lahan PSR,” sebutnya.

Ia menambahkan, program ini, adalah wujud nyata sinergi antara pemerintah, swasta, dan petani. Dengan intercropping padi gogo di lahan PSR, petani tidak hanya mendapatkan hasil dari kelapa sawit tetapi juga berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.

“Kita sangat mendukung program ini, dalam rangka swasembada pangan, dan meningkatkan ekonomi warga selama menunggu sawitnya panen,” ringkasnya. [Ibrahim]

Berita Lainnya

Index