Metroterkini.com - Tim Opsnal Reskrim Polres Bengkalis saat ini tengah memburu Ag dan 2 orang pria dewasa terkait tewasnya seorang gadis remaja berinisial SS di Family Room Nomor 343 Hotel Marina, Bengkalis, Minggu (2/2/2025). Ketiganya diduga bersama Ss (18) di Family Room Nomor 343, saat Ss meregang nyawa di dalam kamar tersebut.
Polisi pun menetapkan ketiganya menjadi saksi kunci kematian Ss pada Rabu (29/1/2025) dinihari, sekira pukul 02.00 WIB. Korban diduga meninggal akibat overdosis pil ekstasi.
Terkait kematian gadis muda tersebut Family Room Nomor 343, Hotel Marina, Bengkalis, di Police line, Sat Reskrim Polres Bengkalis.
Di kamar besar tersebut korban menginap dan diduga menggunakan narkoba bersama temannya berinisial Ag dan 2 orang pria dewasa. Pasca meninggalnya Ss, Ag dan 2 pria dewasa tersebut menghilang. Saat ini Tim Opsnal Reskrim Polres Bengkalis tengah memburu ketiga orang tersebut.
Sof teman korban dan Ag saat dijumpai di Mapolres Bengkalis mengatakan, dirinya, Nur, Ss dan Ag tinggal satu kosan dengan profesi sebagai pemandu lagu di karaoke.
Pada Selasa (28/1/2025) siang, sekira pukul 11.00 WIB, Sof diajak Ag untuk ke Marina menemani dua orang pria. Sebagai ladies karaoke/pemandu lagu, Sof pun mau. Saat sampai di Marina tepatnya di Family Room Nomor 343, disana sudah ada seorang pria dewasa yang tidak dikenalnya. Pria tersebut memperkenalkan diri sebagai ketua bos sawit.
"Saya memanggilnya ketua bos sawit. Nama aslinya saya tak tahu, kata Sof didampingi temannya Nur saat dijumpai di Mapolres Bengkalis, Rabu siang.
Namun, tak lama kemudian ia kembali ke kosan karena orang tuanya datang dari kampung.
"Sekitar satu jam saya di dalam, kemudian balek ke kosan, karena orang tua saya datang dari kampung," kata Sof.
Karena Sof pulang, Ag kemudian menelepon Nur yang tengah tidur di kosannya bersama Ss (korban) untuk datang ke Marina. Namun, Nur yang tengah beristirahat tak bersedia. Kemudian Ag meminta Ss (korban) datang ke Marina.
Korban kemudian datang ke Marina dan masuk ke Family Room Nomor 343 bergabung dengan Ag dan dua orang pria dewasa.
Namun, naas. Sekira pukul 02.00 WIB, dinihari, Ss tiba-tiba tak sadarkan diri. Kedua pria dan Ag pun panik. Mereka melarikan korban ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, upaya tersebut tak membuahkan hasil karena diduga korban sudah meninggal saat masih di dalam kamar Family Room.
Sementara itu, Manager Hotel Marina Muhammad Irfan ketiga dikonfirmasi, Rabu siang, membenarkan kamar Family Room Nomor 343 di police line Polres Bengkalis.
Irfan didampingi Endik alias Akun pemilik Hotel Marina dan manager karaoke Yam Peng, mengatakan, pada Selasa siang sekira pukul 11.30 WIB, seseorang bernama IS alias In menelpon resepsionis Hotel Marina dan memesan kamar untuk be to be atau shorts time.
Pihak hotel kemudian memberikan kamar nomor 104. Namun berselang beberapa puluh menit kemudian pemesan minta pindah kamar ke kamar 219.
Namun, tak berselang lama In minta pindah lagi ke kamar yang lebih besar dan lebih mahal di lantai 3, yakni Family Room Nomor 343 berupa kamar connecting dengan kamar lainnya.
Pemesan kamar tersebut menggunakan KTP seorang lelaki berinisial In. Belakangan beredar isu kamar tersebut digunakan oleh orang lain.
"Yang mesan In. Ia pesan be to be atau shorts time. Kemudian pindah ke Family Room 343 jadi full time," kata Irfan didampingi Akun dan Yam Peng.
Masih kata Irfan, sekitar pukul 20.30 WIB, In cek out dengan menitipkan kunci kepada security hotel.
Ditambah Irfan, sekira pukul 02.00 WIB, dinihari, pihaknya didatangi Sat Reskrim Polres Bengkalis mengabarkan kematian salah seorang wanita yang sempat menginap beberapa jam di Family Room Nomor 343 Hotel Marina.
"Sekitar pukul 02.00 WIB, dinihari, datang penyidik Polres mengatakan ada yang meninggal overdosis. Sebelumnya korban bersama teman-temannya nginap di Family Room. Tapi, karyawan tak melihat dia masuk dan keluar," kata Irfan.
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bengkalis AKP Gian Widyatama Jonimandala ketika dikonfirmasi membenarkan dilakukan police line Family Room.
Selain itu, Gian juga mengatakan salah seorang teman korban sudah diamankan, dan salah seorang rekan korban juga sudah menelepon penyidik mau menyerahkan diri.
"Dia (teman korban) sudah menelepon penyidik mau menyerahkan diri," kata Gian, mengaku masih dilapangan menyelidiki tewasnya remaja tersebut. [rudi]