Metroterkini.com - Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat ribuan jemaah haji Indonesia sudah berada di Makkah . Termasuk di dalamnya jemaah lanjut usia (lansia).
Kasie Siskohat M Henikam mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun hingga Kamis, 8 Juni 2023 pukul 15.00 Waktu Arab Saudi (WAS), tercatat sudah 41.028 jemaah haji Indonesia dari 108 kloter, yang berada di Makkah.
"Dari jumlah tersebut, total sebanyak 12.156 orang merupakan jemaah haji lanjut usia (lansia)," ujarnya.
Jumlah jemaah yang akan berada di Makkah akan terus bertambah mengingat hari ini sebanyak 17 kloter, dengan total jemaah 6.508 jemaah akan tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.
Kloter 42 Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG-42) yang membawa 393 jemaah membuka rangkaian kedatangan jemaah haji gelombang dua di Bandara Jeddah pada pukul 04.05 WAS. Selang 30 menit kemudian sebanyak 360 jemaah haji dari Kloter 46 Embarkasi Solo-Yogyakarta (SOC-46) tiba di Bandara Jeddah melalui Terminal D.
Direktur Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag) Arsad Hidayat mengatakan, kedatangan jemaah haji Indonesia ke Makkah berjalan lancar. Arsad mengapresiasi jemaah JKG 42 yang mematuhi imbauan Kemenag untuk mengenakan kain ihram sejak dari embarkasi.
"Alhamdulillah hari ini berjalan lancar. Jemaah haji juga sudah menggunakan kain ihram saat turun pesawat. Ini kami harapkan bisa ditiru kloter lainnya," kata Arsad didampingi Kepala Kantor Urusan Haji Arab Saudi Nasrullah Jassam, dan Kadaker Bandara Haryanto saat menyambut kedatangan jemaah kloter JKG-42 di Terminal Fast Track.
Di sisi lain, Siskohat mendata jumlah jemaah haji yang dirawat di rumah sakit sebanyak 408 jemaah. Rinciannya, di Kota Suci Makkah sebanyak 114 jemaah, dan Madinah 294 orang. Umumnya mereka yang dirawat jemaah lansia.
Diketahui, Kementerian Agama (Kemenag) mengusung tagline "Haji Ramah Lansia" pada penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M. Dari 203.320 kuota haji, sebanyak 66.943 jemaah dari total kuoata haji merupakan jemaah lansia. Jumlah tersebut kemungkinan bertambah mengingat Indonesia mendapat kuota tambahan sebanyak 8.000 jemaah. [**]