Metroterkini.com - Gugatan mantan Ketua DPD Partai Demokrat Riau, Asri Auzar kepada Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dikabulkan. Itu artinya, Musyawarah Daerah ke V di Pekanbaru ilegal.
Gugatan Asri Auzar bersama empat orang anggota DPD Demokrat dibacakan di PN Pekanbaru. Dalam putusan, majelis hakim mengabulkan gugatan Asri Auzar Cs atas penggantian dari jabatan Ketua DPD pada November 2021 lalu.
"Kemarin sekitar pukul 17.30 WIB gugatan klien kami dikabulkan oleh PN Pekanbaru. Putusan itu mengabulkan sebagian terkait pergantian ketua DPD Demokrat," terang pengacara Asri Auzar, Supriadi Bone seperti dilansir dari detikcom, Selasa (21/6/2022).
Supriadi mengatakan ada sembilan point dari 11 tuntutan kliennya yang dikabulkan Ketua Majelis Hakim Andri Simbolon didampingi Hakim Anggota Estiono dan Salomo Ginting. Di antaranya soal Musda 30 November 2021 yang dianggap ilegal dan wajib diulang.
"Ada beberapa poin keputusan majelis ya. Pertama Musda dianggap tidak sah atau ilegal, termasuk majelis hakim menyebut SK Kepengurusan Asri Auzar periode 2017-2022 sah," kata Supriadi.
Selanjutnya, surat instruksi bahwa Musda 30 November 2021 lalu tidak sah. Sehingga pelaksanaan Musda ke V 30 November di Pekanbaru ilegal dan tidak sah.
"Itu artinya ketua terpilih (Agung Nugroho) juga tidak sah. Lalu memerintahkan untuk melakukan Musda kembali. Terakhir SK AHY sebagai Ketua Umum DPP juga tidak sah dan harus dilakukan Musda kembali sesuai AD/ART Partai Demokrat," katanya.
Awal Mula Sengketa di Demokrat Riau
Sebelumnya sejumlah kader Partai Demokrat melakukan aksi bakar atribut di kantor DPD Partai Demokrat Riau. Aksi itu dilakukan karena kecewa terhadap Ketua Umum Partai Demokrat AHY.
Aksi bakar atribut dilakukan pada Selasa (30/6/2021) lalu di halaman kantor DPD Demokrat Riau, Jalan Arifin Achmad Kota Pekanbaru. Kader kecewa karena AHY diduga merestui pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) ke V di Pekanbaru.
Para kader awalnya mengutarakan rasa kecewa atas kepemimpinan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, AHY. Mereka menyebut suara Partai Demokrat di pusat kuat karena dukungan dari kader Demokrat Riau.
Tidak lama setelah mengutarakan rasa kecewa, kader membuka baju dan atribut Partai Demokrat. Kader kemudian kompak membakar atribut di tumpukan kayu yang apinya sudah membara.
"Atribut semua saya bakar karena kecewa dengan demokrat di bawah kepemimpinan AHY. AHY memimpin partai ini beda jauh dengan cara SBY, SBY selalu mengajarkan kesantunan dan aturan, ini berbeda," tegas kader Demokrat Riau Kamaruzman kala itu.
Selain baju, topi dan bendera, Kamaruzman membakar kartu keanggotaan partai. Aksi itu turut diikuti kader Partai Demokrat lain yang ada di lokasi.
Aksi protes digelar bersamaan kegiatan Musda ke V di Pakanbaru. Mereka menilai langkah tersebut tidak tepat dan menyebut AHY harus bertanggungjawab. [***]