Metroterkini.com - Dua pria babak belur dikeroyok puluhan orang lantaran dituduh mencuri sawit di Terlena RT. 7 Dusun 4, Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai. Ironisnya, aksi main hakim sendiri tersebut dipicu sengketa lahan kebun sawit antara Kasiran Situmorang dengan kelompok tani Sei Juragi Bertuah.
Setelah babak belur, kedua korban diketahui bernama Sehat (48) bersama rekannya Hamonangan Harahap (39), kemudian kedua korban diserahkan ke polisi untuk diproses lebih lanjut.
Tidak terima dengan perlakuaan tersebut, kedua pria ini melaporkan kasus penganiayaan yang dialaminya ini didampingi kuasa hukumnya ke Polres Rokan Hulu di Pasir Pengaraian. Sebelum melapor, kedua korban sempat dilakukan visum di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu.
" Kami hanya mengambil dokumentasi di lokasi lahan sengketa milik kami yang di panen oleh sekelompok orang, tiba-tiba kami di tuduh mencuri dan dikeroyok puluhan massa secara brutal," kata Hamonangan Harahap kepada wartawan di Mapolres Rohul, Kamis (26/5/2022).
Sementara itu, korban bernama Sehat menjelaskan awal kejadian, aksi brutal itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB siang, sebelumnya kami mendapat informasi ada aktifitas panen dilakukan oleh sekelompok orang di lahan sengketa tersebut.
Tiba-tiba saat mengambil video kami langsung dihadang dan dipukul menjadi bulan-bulanan puluhan orang yang salah satu diantaranya Kasiran Situmorang. Pada saat itu salah seorang massa sempat mengancam dengan sebilah pisau.
" Ku tareklah ini dengan pisau di leher," kata Sehat menirukan ancaman pelaku.
Selanjutnya, korban di bawa ke rumah Kasiran Situmorang dari situ langsung di bawa ke rumah H. Antoni Simatupang di Tangkerang, kemudian diserahkan ke personil Polsek Tambusai untuk langsung dibawa ke Polres Rohul.
" Saya minta keadilan, agar kasus ini diusut dengan terang benderang," tegasnya.
Kasat Reskrim Polres Rokan Hulu, AKP Buyung Kardinal, SH., MH membenarkan, kedua korban telah melaporkan tindakan penganiayaan dengan No LP/B/184/V/2022/SPKT/POLRES ROKAN HULU. Dalam laporan tersebut dengan terlapor Kasiran Situmorang Cs.
Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dengan memanggil dan meminta keterangan para saksi."Masih dalam pengembangan, penyidik masih melakukan penelusuran," ucapnya.[man]