Metroterkini.com - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bakal merilis izin penggunaan darurat (EUA) vaksin produksi PT Bio Farma (persero) dari olahan bahan baku Sinovac Ready to Fill (RTF) pada Selasa (16/2) pekan depan.
"Jadi InsyaAllah nih, vaksin yang batch kedua akan selesai sudah diproduksi Bio Farma, jadi vaksinnya sudah diproduksi di Indonesia. Itu akan sesuai keluar izinnya dari BPOM hari Selasa minggu depan," kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube KPK RI, Kamis (11/2).
Budi mengatakan sejauh ini berupaya melangsungkan program penyuntikan vaksin sesuai timeline. Ia juga mengaku terus berupaya memenuhi target Presiden Joko Widodo untuk merampungkan vaksinasi dalam 15 bulan.
Namun begitu Budi mengakui bahwa ketersediaan vaksin masih menjadi halangan karena sejauh ini pemerintah baru menerima 3 juta dosis vaksin jadi.
Sedangkan total perkiraan pemenuhan ketersediaan vaksin adalah 426 juta dosis yang ditargetkan untuk 181,5 juta penduduk Indonesia.
"Vaksinnya kita semangat dikejar-kejar, 'kok tidak bisa lebih cepat?', kan vaksinnya kita baru datang 3 juta dan kemarin sudah habis terdistribusi ke seluruh Indonesia," kata dia.
Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi dari Bio Farma Bambang Heriyanto pada Selasa (9/2) lalu mengungkapkan telah mulai memproduksi CoronaVac sejak (14/1) lalu usai kedatangan 15 juta dosis bulk alias bahan baku vaksin Sinovac pada dua hari sebelumnya.
Saat ini, pihaknya memprediksi dalam Februari ini mampu menghasilkan 13 juta dosis vaksin yang terbagi dalam 13 batch. Adapun kemudian untuk bahan baku vaksin Sinovac yang datang pada tahap keempat atau (2/2) lalu sebanyak 10 juta bakal diproduksi pada Maret mendatang. [**]