Metroterkini.com - Ratusan pipa HDPE Jaringan Distribusi Utama (JDU) Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Benteng (PDAM TB) dicuri. Pembangunan instalasi air sepanjang 3 kilometer di Kecamatan Benda Kota Tangerang berpotensi tersendat penyelesaiannya.
Ratusan pipa HDPE ukuran 24 inci bernilai miliaran rupiah yang dicuri dan diduga dijual keluar daerah antara Jakarta dan Jawa Barat.
Direktur Utama (Dirut) PDAM TB Sumarya mengatakan, peristiwa pencurian pipa HDPE diketahui pihaknya, setelah mendapat informasi dari Polsek Benda Polresta Tangerang Kota bukan dari PT Moya.
“Memang benar telah terjadi pencurian ratusan pipa HDPE. Tetapi atas kejadian itu PDAM TB tidak dirugikan, karena pekerjaan itu dibiayai oleh PT Moya sesuai kontrak kerja,” terang Sumarya, Kamis (25/6/2020).
Menurutnya, sejak berlakunya Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) Covid–19, proses pembangunan sempat terhenti dan setelah new normal pasca lebaran seharusnya dilanjutkan proses pembangunan JDU dan sebagai pelaksana adalah PT YIN sub kontrak dari PT Moya.
“Kejadian pencurian itu sudah ditangani pihak berwajib dan itu urusan PT Moya, tidak ada sangkut pautnya dengan PDAM TB,” pungkasnya.
Ketika dikonfirmasi terkait pembiayaan dan pencurian pipa, serta tertangkapnya salah satu diduga penadah di Kalideres, Dirut PT Moya Yuni Supriyanto membenarkan hal tersebut, bahwa pipa itu dibeli bukan dari APBD atau APBN melainkan dana swasta, tanggung jawab kontraktor dan bersedia recovery, semuanya sudah jelas.
“Sudah jelas nggak perlu lagi konfirmasi, terimakasih,” tutupnya melalui pesan aplikasi WhatsApp.
Lapak barang bekas milik R, di Kelurahan Pegadungan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat. Kamis (25/6/2020).
Sementara Kapolsek Benda, Kompol Doddy Ginanjar membenarkan adanya laporan tindak pidana pencurian pipa PDAM di wilayahnya. Kasus tersebut masih dalam proses hukum, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
“Pekerjaan ini terlalu banyak di sub sub lagi, itu tidak benar, dari PT Moya disub kontrak ke PT YIN terus di sub lagi ke PT lain. Bahkan kita mencurigai ada keterlibatan dari oknum pihak moya, karena dari keterangan saksi, yang menaikkan ke mobil adalah orang–orangnya,” ujar Kompol Doddy saat dikonfirmasi di kantornya.
“Untuk yang diamankan di Kalideres baru brokernya saja dan ditemukan 6 batang pipa disana dan sudah di police line,” lanjutnya.
Lebih jauh Doddy menjelaskan, bahwa jumlah pipa yang dicuri sesuai dengan laporan sekitar 126 batang, dengan perkiraan kerugian yang dialami 1 sampai 2 Miliar.
“Kami masih menunggu laporan stok keseluruhan di lokasi, karena sampai saat ini laporan stok barang belum diberikan oleh pihak PT Moya, kemungkinan jumlahnya bisa berubah,” imbuhnya.
Di lokasi lapak barang bekas di daerah pegadungan Kalideres, narasumber yang tidak disebutkan namanya menuturkan, bahwa kemarin pemilik lapak berinisial R dimintai keterangan oleh pihak kepolisian, terkait pembelian pipa tersebut.
“Saat ditawarkan pipa ke lapak ada surat resminya, makanya berani membeli pipa tersebut,” ujarnya.
Menurutnya, delapan pipa yang dibeli diantar pakai mobil truk dan diturunkan pakai crane oleh pihak penjual, dan dari informasi yang didapat ada sekitar 170 batang pipa yang hilang.
“Ada sekitar 170 batang pipa yang dan sedang diusut sampai ke Bandung,” tandasnya. [sjah]