Metroterkini.com - Sebenarnya pemerintah memberikan kesempatan siswa libur sekolah guna pencegahan virus corona. Seharusnya sebagai pelajar memanfaatkan libur sekolah dengan mengerjakan tugas sekolah di rumah.
Namun berbeda dengan kelompok pelajar di Kota Tangerang ini malah saling serang menggunakan senjata tajam.
Peristiwa ini berlangsung di Kampung Sawah di Jalan AMD Raya RT 01/RW 05 Kelurahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang, pada Rabu (25/3/2020) dini hari.
Kapolsek Jatiuwung, Kompol Aditya Sembiring, mengatakan, pihaknya beruntung dapat mengamankan sejumlah pelajar itu. “Mereka kami amankan saat tawuran,” ujar Aditya, Rabu (25/3/2020).
Tawuran tersebut antara kelompok wilayah Pasir Randu dengan daerah Sabi. Ada tiga orang yang berhasil diamankan dalam aksi tersebut dan sejumlah lainnya berhasil melarikan diri. “Tiga orang ini masih anak–anak di bawah umur,” ucapnya.
Mereka di antaranya ER, AB dan DD. ER saat ini berstatus pelajar di SMK swasta kawasan Tangerang. “Sementara dua orang lainnya masih SMP,” kata Aditya.
Polisi langsung menggelandang mereka ke Mapolsek Jatiuwung untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sejumlah barang bukti turut disita petugas. “Ada dua bilah parang dan satu celurut yang kami amankan dari tangan mereka,” ungkapnya.
Sementara itu di Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, ratusan pelajar tertangkap basah anggota Polresta Tangerang Polda Banten karena sedang asyik bermain game di sejumlah warung internet atau warnet pada Selasa (24/3/2020) kemarin.
“Kurang lebih sekitar ratusan anak–anak yang masih pelajar kami amankan dari sejumlah warnet itu,” ujar Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Ade Ary Syam Indardi saat memimpin operasi dengan sejumlah unsur dari Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Rabu (25/3/2020).
Razia digelar di wilayah Panongan, Kabupaten Tangerang. Camat Panongan, Rudi Lesmana turut serta dalam operasi ini.
Mulai dari Big’Faz Net ada 8 orang yang dicokok petugas. Kemudian GeForce GTX sekira 25 anak diamankan. “Lalu di Rental PS Warnet Cikupa lebih dari 65 anak sekolah,” ucapnya.
Pengelola warnet dan para pelajar yang diamankan itu diberikan pembinaan. “Anak –anak diliburkan dari sekolah itu untuk belajar di rumah dan bukan bermain di Warnet, ini yang kami sampaikan,” ungkapnya. [sjah]