Wako Sidimpuan Minta Kritik Konstruktif, Bukan 'Nyinyir'

Wako Sidimpuan Minta Kritik Konstruktif, Bukan 'Nyinyir'

Metroterkini.com - Walikota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution menyampaikan, dalam menjalankan roda pemerintahan setahun kepemimpinannya di Sidimpuan belumlah sepenuhnya sempurna. Maka, saran dan kritik konstruktif dari seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan.

Hal itu disampaikannya saat berbicara di acara jumpa pers dengan sejumlah insan pers dari media online, cetak, radio, dan lainnya, Senin (30/12/2019), di aula kantor sekretariat daerah Pemkot Padangsidimpuan. Acara ini digawangi Dinas Komunikasi dan Informatika setempat.

Hadir mendampingi walikota antara lain, Wakil Walikota H. Arwin Siregar, Asisten I Iswan Nagabe Lubis, Asisten III Hamdan Sukri, Kadis Kominfo Islahuddin, Kadis Perdagangan Ridoan Pasaribu, Kadis Perhubungan Yusnal Daulay, Kabag Humas dan Protokol Nurcahyo Budi Susetyo, dan mewakili Kasat Pol PP Sidimpuan.

Dimoderatotori Asisten II Rahuddin Harahap, jumpa pers diagendakan mengulas penegakan Perda No. 41 tahun 2003 tentang peruntukan dan penggunaan jalan, dan Perda No. 8 tahun 2005. Dimana belakangan ini tengah gencar-gencarnya dilaksanakan pemkot, dalam rangka penataan kota dan pengembalian fungsi badan jalan dan trotoar sesuai peruntukannya.

"Pengembalian fungsi badan jalan dan trotoar menjadi program 100 hari kerja Saya bersama Pak Arwin. Pun demikian, dalam pertemuan ini kami berharap rekan-rekan media menjelaskan aspek kebaikan maupun keburukan sekaligus memberikan saran terhadap kinerja pemkot disepanjang tahun 2019 ini," ungkap Walikota.

Lebih lanjut dikatakannya, hari ini kita berada di penghujung tahun 2019. Karenanya, pihaknya merasa perlu untuk menginformasikan hal apa saja yang telah dan akan dilakukan pemerintah. Subtansinya meliputi kinerja Pemerintah Padangsidimpuan setahun ke belakang, dan bukan mengulas privasi orang perorang.

"Mari kita berdialog, mendiskusikan berbagai hal tentang kewenangan dan tanggung jawab jabatan. Sepanjang kami mampu menjawab sesuai data, maka akan kami jelaskan dengan terang benderang," ajak Walikota Irsan.

Prestasi Pemkot Sidimpuan barangkali belum cukup maksimal, namun walikota menegaskan dirinya bersama wawako dan seluruh jajaran sangat sungguh-sungguh berikhtiar, berupaya secara maksimal memenuhi perintah konstitusi di semua sektor, baik itu urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan.

"Disamping itu, pemkot sadar betul Sidimpuan merupakan pusat informasi se-Tabagsel. Di sini informasi dapat bergulir dengan sangat cepat. Siap atau tidak siap, Kota Sidimpuan jadi pusat atau corong perkembangan di wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel)," ujar Irsan.

Kalau kemudian, menurut mantan anggota DPRD Sidimpuan tersebut, peran pers sebagai salah satu pilar demokrasi di Sidimpuan terlihat sangat begitu menonjol dibanding di daerah lainnya, maka hal itu merupakan konsekuensi dari letak geografis Sidimpuan di Tabagsel.

"Semisal kejadian 'X' ada di kabupaten 'A', itu dipandang biasa saja. Tapi manakala kejadian serupa ada di Sidimpuan, maka semua mata tertuju ke sini. Ini konsekuensi logis, mengingat Sidimpuan ialah pusat seluruh perkembangan dinamika politik dan dinamika pembangunan di Tabagsel," kata Walikota.

Dikesempatan itu, Irsan juga mengungkapkan keprihatinannya atas pergerakan sosial media yang informasinya kadang kala dikedepankan dibanding media-media resmi lainnya. Padahal, kata dia, tidak sedikit kalimat yang bertebaran di sosial media justru bernarasi 'nyinyir'.

"Kita lihat bersama, ada banyak kalimat nyinyir seperti mencaci, merendahkan, dan menghina. Bahkan banyak lagi narasi yang lebih sadis dari itu. Tapi semua itu kita abaikan. Sebab amanah rakyatlah yang lebih prioritas untuk kita emban, membawa Kota Sidimpuan ke arah yang lebih mampu berdaya saing," ungkap walikota.

Kendati demikian, sambung dia, kalau memang ada hal-hal yang dinilai keliru dalam mengambil keputusan ataupun merespon diantara pilihan-pilihan yang tersedia, pihaknya menyampaikan permohonan maaf pada semua pihak. Sebagai manusia biasa, sangat mustahil mereka dapat luput dari kesalahan maupun alpa.

"Ketidaksempurnaan itu kami jadikan sebagai bahan evaluasi dan lebih mawas diri untuk taat dan tunduk kepada setiap dinamika yang ada dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Sepanjang kepemimpinan kami telah bertekad untuk mendharmabaktikan seluruh waktu dan pikiran untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai pelayan rakyat," tekad walikota.

Dia menambahkan, melalui pertemuan kali ini, pemkot berharap sangat untuk diberi masukan dari kalangan pers, mengenai hal apa saja yang dipandang perlu dibenahi berangkat dari kinerja tahun 2019, supaya ditahun mendatang dapat lebih disempurnakan, demi perwujudan Kota Padangsidimpuan yang 'Bersinar'. [red/sal]

Berita Lainnya

Index