Metroterkini.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kapolri Jenderal Idham Azis segera menuntaskan pengungkapan kasus teror terhadap penyidik KPK Novel Baswedan dan memberi tenggat waktu awal bulan ini. Staf khusus (Stafsus) Jokowi mengaku akan berkomunikasi dengan Polri untuk membahas hasil temuan mereka.
"Saya belum dapat update lagi. Tadi sudah komunikasi juga, memang belum dapat update lagi dari pihak kepolisian. Nanti kami akan komunikasikan juga dengan Divisi Humas Mabes Polri sudah sampai mana karena kan ini kasus Novel kan kasus agak kompleks ya," ujar Stafsus Presiden bidang hukum, Dini Shanti Purwono, saat dihubungi, Selasa (3/12/2019).
Dini meminta semua pihak sabar dan menyerahkan sepenuhnya kepada Polri. Dia juga mengaku yakin Polri akan menuntaskan kasus ini sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan Presiden Jokowi, yaitu bulan Desember 2019 ini.
"Karena sebelumnya sudah berapa saat dan masih menggantung, jadi kita harus bersabar dalam arti nggak bisa seperti membalikkan telapak tangan kan dalam waktu singkat. Tapi emang dari presiden sudah jelas arahannya minta Kapolri tindak lanjuti, mungkin Desember kita akan dengarkan update. Jadi mungkin kita akan komunikasi dulu ke divisi humas polri, nanti kalau ada update kita share," ucap politikus PSI itu.
Simak Video "Rapat di DPR, Kapolri Idham Cerita Sulitnya Ungkap Kasus Novel"
Presiden Jokowi sebelumnya meminta Jenderal Idham Azis segera menuntaskan kasus teror terhadap penyidik KPK Novel Baswedan dan memberi tenggat hingga awal Desember ini. Namun, Polri mengatakan pihaknya masih mencari pelaku teror penyiraman air keras itu.
"Tetap bekerja mencari siapa pelakunya dan mengumpulkan semua alat buktinya," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (3/12) siang.
Untuk diketahui, tim teknis itu sudah diberi waktu yang cukup oleh Jokowi, yaitu 3 bulan, mulai 3 Agustus 2019 hingga 31 Oktober 2019 tetapi tidak ada perkembangan apa pun yang disampaikan ke publik dengan alasan kerahasiaan. Target ini pun molor sebulan.
"Saya beri waktu sampai awal Desember. Saya sampaikan awal Desember," ujar Jokowi di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (1/11). [dt-met]