Metroterkini.com - Pria berinisial S (31) yang merupakan tokoh pesantren di Aceh Utara ditangkap polisi, karena menyebarkan video editan cawapres nomor urut 1, Kiai Ma'ruf Amin, dengan kostum Sinterklas.
Menurut Bahar yang juga paman S, mengatakan keponakannya itu merupakan pengajar di pesantren. Bahar menegaskan S tidak pernah terlibat politik praktis.
"Dia seorang pengajar di salah satu pesantren di Kecamatan Muara Batu. Selama ini dia kami ketahui tidak berbuat yang macam. Dia juga tidak terlibat dalam politik praktis," sebut Bahar di Mapolres Lhokseumawe, Kamis (27/12/2018).
Bahar menilai keponakannya itu selama ini berkepribadian baik. Keseharian tersangka yang berasal dari Kecamatan Nisam ini pun tidak pernah ke mana-mana. Tersangka yang belum menikah ini hanya fokus mengajar mengaji di pesantren di kawasan Muara Batu.
"Dia tamatan SMP. Di pesantren, dia sudah ada sekitar 15 tahun. Kesehariannya tidak ke mana-mana. Dia orangnya biasa aja. Kami atas nama keluarga meminta maaf sebesar-besarnya. Nanti, yang bersangkutan juga akan membuat pernyataan permintaan secara pribadi," tambah Bahar.
Sedangkan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan S adalah seorang tokoh sebuah pesantren di Aceh. Dedi menuturkan S mengakui perbuatannya saat ditanyai penyidik.
"Yang bersangkutan mengakui perbuatannya," ujar Dedi.
Sebelumnya, beredar video Ma'ruf Amin mengenakan kostum Sinterklas saat mengucapkan selamat Natal dan tahun baru. Video itu disebarkan melalui WhatsApp dan media sosial.
Video itu merupakan editan dari video Ma'ruf Amin saat mengucapkan selamat Natal, yang juga sempat beredar di media sosial. Namun dalam video aslinya, Ma'ruf mengenakan baju khasnya, yakni kemeja putih dipadukan jas hitam, serban putih, dan peci. [dtk]