Metroterkini.com - Empat anggota Polda Riau, masing-masing Direktur Lalu lintas Polda Riau, Kombes Rudi Safrudin, Kompol Farid Abdullah, Bripka JB Panjaitan, dan Brigadir Jon Hendrik mendapat penghargaan dan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) dari Kapolri, Jenderal Tito Karnavian, Kamis (17/5/18).
Untuk Kombes Rudi Safrudin mendapat Pin Emas karena ruang jabatan bintang satu belum tersedia. Rudi berhasil menembak mati tiga terduga teroris sekaligus, sedangkan BJ Panjaitan anggota Bid Propam berhasil menembak mati satu terduga teroris saat lima orang terduga teroris menyerbu Mapolda Riau, Rabu (16/5/18) pagi.
Sementara, Kompol Farid dan Brigadir Jon Hendrik merupakan korban bacok pelaku terduga teroris. KPLB kepada Farid Abdullah dan Jon Hendrik diserahkan Tito Karnavian langsung kepada keduanya di RS Bhayangkara tempat dimana keduanya dirawat. Sehari sebelumnya, Kapolri melalui Wakapolri Komjen Syafruddin juga memberikan KPLB kepada Iptu Anumerta H. Auzar.
Usai menyematkan pin emas kepada Rudi dan pangkat kepada JB Panjahitan, Tito Karnavian kepada wartawan mengatakan, penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi kepada personel Polri yang tak takut melawan teroris.
Menurut Toti, penghargaan kepada anggota-anggota Polri, baik yang menjadi korban maupun mereka yang berhasil melumpuhkan teroris adalah bentuk dukungan semangat kepada personel Polri yang tak takut melawan teroris.
"Kombes Rudi, Dirlantas yang berhasil menembak mati tiga tersangka sekaligus. Saya inginnya KPLB, tapi karena pangkatnya Kombes, sementara ruang jabatan belum tersedia untuk bintang satu, saya berikan pin emas," tutur Kapolri di Mapolda Riau, Kamis (17/5/2018) di Mapolda Riau .
"Yang kedua Bripka BJ Panjaitan yang berhasil menembak satu. Dia berani mengambil langkah, satu tersangka berhasil ditembak mati. Maka saya berikan pangkat luar biasa menjadi Aipda," lanjut Kapolri mengapresiasi keberanian anak buahnya.
Pagi saat kejadian, Kombes Rudi Safrudin tengah berdiri di teras utama Mapolda Riau, bersiap menunggu ekspose kasus narkotika. Tiba-tiba Mapolda diserbu lima orang terduga teroris yang menggunakan mobil Avanza BM 1192 PQ. Rudi spontan menembak saat berhadapan dengan seorang teroris dan mengejar dan menembak dua lainnya. Ketiga teroris tersebut tewas diberondong senjata jenis pistol milik Rudi Safrudin. Sedangkan satu teroris ditembak mati oleh BJ Panjahitan. [rdi]