Metroterkini.com - Setelah dilakukan pengembangan oleh tim Densus 88 dari penangkapan lima terduga teroris di Riau, ternyata mereka melakukan latihan teroris di Bukit Gema di Kampar Kiri Hulu Riau.
Kapolsek Kampar Kiri Kompol Jhon Firdaus mengakui pihaknya kecolongan terkait pengakuan lima terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror di Pekanbaru dan sekitarnya, Selasa (24/10/17).
Mereka mengaku pernah menggelar latihan teroris di Bukit Gema, Kampar Kiri Hulu Riau.
Dijelaskan Jhon Firdaus, Kamis (26/10/17), bahwa Kapolsek yang dipimpimnya memiliki wilayah sangat luas. Terdiri dari tiga kecamatan, yaitu Kampar Kiri, Gunung Sahilan Darussalam dan Kampar Kiri Hulu.
Khusus untuk kecamatan terakhir, selain lokasinya paling ujung, juga kondisi alamnya masih didominasi hutan belantara yang langsung berbatasan dengan Sumatera Barat.
Terduga teroris menjadikan Bukit Gema sebagai lokasi latihan. Kawasan tersebut masuk kategori tujuan wisata alam karena terdapat Air Terjun Batu Dinding. Sering ada kelompok mahasiswa dan masyarakat berkemah beberapa malam di kawasan tersebut.
Kondisi itulah menurut Jhon Firdaus dimanfaatkan para terduga teroris untuk mengelabui aparat dan masyarakat dalam melakukan latihan di Bukit Gema.
"Bukit Gema itu kawasan tujuan wisata alam. Banyak yang datang ke sana untuk kamping dan berkemah. Jadi, mungkin saja para terduga teroris itu saat latihan datang sebagai wisatawan," tuturnya.
Dalam kasus latihan teroris di Bukit Gema, Jhon Firdaus mengharapkan tidak ada anggapan bahwa aparat dan masyarakat sekitar teledor. Kondisi alam dan situasi di kawasan tersebut memang meyebabkan sulitnya pegawasan.
"Kalau di lihat di peta, seperti terlihat sangat dekat lokasi Bukit Gema, tapi coba datang dan lihat sendiri, nanti akan bisa menyimpulkan apa sebenarnya yang terjadi di sini,” ujarnya. [**]