Metroterkini.com - Judi jackpot kembali jadi masyarakat di Inhu. Bahkan di wilayah hukum Polsek Siberida, judi berkedok permainan dingdong ini makin mengganas dan diduga dibeking oleh oknum polisi.
Judi jackpot ini dikelola oleh pengusaha berinisial G. Bahkan operasinya berlangsung terang-terangan seolah mendapat ‘restu’ dari kepolisian setempat.
Pantauan Metroterkini di lapangan, Minggu (14/8/2017) , Mesin judi yang diperkirakan Puluhan unit tersebut berkode di beberapa tempat yakni Lesehan Aulia, Jalan Lintas Timur, Siberida. Peminatnya banyak dan dari berbagai kalangan, termasuk anak sekolah yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar Keberadaan jackpot ini membuat warga resah, terutama kaum ibu. Seperti diutarakan Wanti (31), warga Siberida.
Pasalnya, gara-gara judi jackpot hampir setiap hari dia bertengkar dengan suaminya. Persoalannya lantaran uang belanja selalu kurang, bahkan pernah tak dapat karena suaminya getol main judi jackpot.
“Hampir tiap hari aku betengkar trus bang sama suamiku, tiap dapat uang selalu pergi main dindong ditempat itu, kadang gak perduli suami saya kalau gak makan di rumah. Gajinya pun cepat kali habis ke tempat itu, maunya digrebek dan ditutup,” kata Wanti dengan raut kesal kepada awak media.
Pantauan wartawan yang sudah beberapa bulan ini didaerah wilayah Kecamatan Siberida, mesin judi jackpot yang diperkirakan beromset ratusan juta diduga dibeking oleh oknum polisi, sehingga tidak tersentuh hukum.
Padahal jika dilakukan penggrebekan, petugas sangat mudah menemukan barang bukti mesin judi. Bersamaan memboyong pemilik warung lesehan itu. Karena sebagian mesin jackpot beroperasi di dalam ruangan lesehan yang sudah dibuat sedemikian rupa untuk mempermudah para penjudi tersebut. [yasin]