Metroterkini.com - Salah seorang warga Lenggopan Kelurahan Pasir Pengaraian tewas secara mengenaskan dikeroyok orang tak dikenal (OTK) dijembatan penghubung Desa Rambah Tengah Hulu - Menaming Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Selasa (31/5/16) dini hari.
Terakhir diketahui korban bernama Mulyadi alias Adi Bocot (41) warga Lenggopan Kelurahan Pasir Pengaraian yang juga saudara sepupu Ermiyanti salah seorang Anggota DPRD Rohul aktif.
Ermiyanti politisi dari Partai Demokrat Rokan Hulu sangat menyayangkan kejadian ini dan berharap kepada pihak kepolisian dapat membongkar otak pelakunya sampai tuntas.
"Saya yakin dan percaya pihak kepolisian secara profesional mampu mengungkap kasus ini dan saya mewakili keluarga korban menyerahkan permasalahan ini kepada aparat penegak hukum untuk dapat diusut tuntas sehingga tidak terjadi lagi hal yang sama apalagi sampai menghilangkan nyawa", ungkapnya.
Sejauh ini informasi tentang kronologis kejadian masih simpang siur, sementara itu tiga orang saksi korban sedang dilakukan lidik dan tengah dimintai keterangan oleh Polsek Rambah.
Saat dikonfirmasi kepada Kapolres Rokan Hulu AKBP Pitoyo Agung Yuwono, Sik., M.Hum melalui Kapolsek Rambah AKP Masjang Efendi membenarkan kejadian tersebut.
Ia mengungkapkan awalnya Selasa dini hari sekira pukul 00.30 WIB, anggota Bhabinkamtibmas Desa Rambah Tengah Hulu dari Polsek Rambah Brigadir Jupendri menerima telepon dari Kades Rambah Tengah Hulu Zainal Abidin yang mengatakan ada warga yang jadi korban tindak pidana penganiayaan.
Bersama Brigadir Idi Amin, kemudian Brigadir Jupendri datang ke tempat kejadian perkara di Dusun Pawan Hulu, Desa Rambah Tengah Hulu.
"Sesampainya di TKP, Pak Kades sudah menunggu. Sedangkan korban dalam keadaan terkapar di tengah jalan," ujarnya.
Ipda Efendi, menjelaskan, mendapati korban terkapar, kemudian petugas membawa korban ke RSUD Pasir Pengaraian. Lalu Jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk menjalani otopsi.
"Sedangkan pelaku penganiayaan masih dalam penyelidikan lebih lanjut, kita juga sudah menanyai beberapa saksi terkait kasus penganiayaan tersebut," jelasnya.
Sementara, Kabid Humas dan SDM RSUD Pasir Pengaraian, Minarli Ismail mengatakan jenazah korban tiba di RSUD pada Selasa sekira pukul 02.00 WIB.
Ia mengungkapkan, sesuai keterangan dokter, hanya dua luka yang terlihat, yakni luka di bagian pelipis kanan, dan luka di bagian kepala belakang akibat benturan benda tumpul.
"Saat ini jenazah korban sedang di bawa ke rumah sakit Bayangkara untuk menjalani proses otopsi," tuturnya.
Dilain tempat kepala desa Rambah Tengah Hulu (Pawan) Zainal Abidin membenarkan bahwa peristiwa pengeroyokan yang mengakibatkan nyawa Mulyadi melayang tersebut, terjadi di desanya.
Kejadian tersebut bermula, ketika Selasa pukul 00:30 Wib dirinya mendapatkan informasi dari pemuda setempat. Bahwa, ada keributan di kawasanya, terkait tiga orang yakni IJ, An, Dm.yang diduga sebagai informan Polres atau "Kibus" Narkoba.
Lebih lanjut dijelaskanya, mendapat laporan dari masyarakat tersebut, pihaknya langsung menghubungi pihak kepolisian, melalui Babinkantibmas Polsek Rambah.
"Sambil menunggu Babinkantibmas datang , terdengar kabar, ada seseorang terkapar dijalan dekat jembatan Pawan. Mendengar hal tersebut saya langsung Ke TKP," ucapnya.
Setalah berada di TKP, ternyata korban yang sudah terkapar di jalan tersebut bernama Mulyadi yang sudah tidak bernyawa lagi. Berdasarkan informasi dari beberapa warga, bahwa Mulyadi merupakan rekan dari tiga pria yang diduga menjadi tukang "Kibus" yang ingin menjemput rekannya.
"Saya gak tau persis kenapa Mulyadi yang menjadi korban. Saat saya tiba disana, saya langsung membawa Mulyadi ke RSUD Pasir Pengaraian," tambahnya. [man]