Orangtua Terkejut, Tahu Anaknya Ikut Gafatar dari TV

Orangtua Terkejut, Tahu Anaknya Ikut Gafatar dari TV

Metroterkini.com - Sarlis Silangen dan Maria Lahengko terkejut bukan main saat menonton siaran televisi yang sedang memberitakan penampungan mantan pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dari Pontianak.

Keterkejutan mereka disebabkan salah satu dari seorang yang tersorot kamera adalah Oktafine Dorkas Silangen (15), anak kandung mereka. Remaja warga Paal Dua, Kota Manado, ini menghilang sejak 12 Desember 2014 lalu. Kedua orang tuanya tak tahu kemana anak mereka pergi hingga melihat dalam siaran televisi itu.

Keduanya pun mendatangi Mapolresta Manado melaporkan dugaan hilangnya anak mereka terkait dengan Gafatar yang menjadi sorotan akhir-akhir ini. Kasubag Humas Polresta Manado AKP Agus Marsidi menjelaskan akan menangangi laporan tersebut dan berusaha mencari tahu keberadaan korban.

"Kita akan berusaha semaksimal mungkin, jika memang dia ikut Gafatar kita akan coba cari tahu," ujar Agus, Selasa (26/1/16).

Oktafine yang masih duduk di bangku SMA ini sebelumnya telah dilaporkan hilang oleh kedua orangtuanya. Berbagai usaha pun dilakukan untuk mencari tahu keberadaan anak mereka.

"Terakhir dia di rumah pada 12 Desember 2014 itu, masih pakai baju tidur atasan putih dan bawahannya warna hijau. Dia minta izin untuk pergi ke rumah teman sekolahnya," jelas Maria, ibu Oktafine.

Sebelumnya, memang Oktafine sering mengungkapkan keinginannya untuk berpergian dengan pesawat ke suatu tempat. Maria juga sempat menemukan kertas formulir pendaftaran anggota Gafatar saat membersihkan tempat tidur anaknya.

Hanya saja waktu itu, dia tidak mengetahui apa itu Gafatar. Upaya mencari tahu Oktafine ke teman-teman dekatnya dan ke pihak sekolah juga tak membuahkan hasil apa-apa.

"Dulu memang dia sering ceritakan dan memuji-muji soal sosialisasi Gafatar, tapi kami memang tidak tahu apa-apa soal itu, dan nanti baru tahu setelah diberitakan sekarang," kata Maria.

Sejak hilangnya Oktafine, Maria dan suaminya sangat terpukul. Bahkan menurut para tetangga, kedua orangtua itu kadang sakit memikirkan anaknya.

Kini mereka berharap Oktafine bisa pulang kembali ke rumah dan melanjutkan sekolahnya. Mereka berjanji tidak akan memarahi anak mereka.

"Jika benar anak kami bersama-sama dengan para pengungsi mantan Gafatar, pemerintah bisa membantu mencari tahu dan menolong membawa pulang Oktafine ke Manado," harap Maria. [kompas]

 

Berita Lainnya

Index