Kapolsek Kaget Anggotanya Terima Setoran dari Kafe

Kapolsek Kaget Anggotanya Terima Setoran dari Kafe

Metroterkini.com - Pemberantasan maksiat terus dilakukan masyarakat, namun tidak semua mendapat dukungan penuh karena terbukti ada oknum warga dan oknum kepolisian yang menerima jatah dari tempat maksiat seperti kafe di Desa Pematang Botam Kecamatan Rimba Melintang Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau.

Maksud warga akan penyegelan kafe, Sabtu (26/12/15) malam lalu, karena lokasi kafe berada di desa, namun para pemilik kafe malah melawan. Mereka mengaku mencari napkah dan sudah menyetor ke oknum warga, bahkan sampai oknum kepolisian Sektor Rimba Melintang.

Terungkapnya jumlah dan siapa-siapa yang menerima setoran saat warga mendatangi kafe di desa itu. Para pemilik kafe menyebutkan satu persatu dan terungkaplah 'belang' mereka.

Pemilik kafe bernama Ani menuding beberapa warga sering datang ke kafe dan minum-minum sambil berjoget setelah itu tidak membayar. Bahkan oknum polisi dari Polsek Rimba Melintang juga mendapat setoran Rp 200 ribu setiap kafe yang disana.

Kapolsek Rimba Melintang, IPDA Zulhainan yang datang ke lokasi kejadian, malam itu juga angkat bicara merasa terkejut karena dari pengakuan pemilik kafe, ada anggotanya mendapat setoran dari mereka.

"Kami sudah membayar sama anggota Bapak sebesar Rp 200 ribu. Kami bayar perbulan. Sudah jalan setahun," cetus Ani yang diamini pemilik kafe lainnya.

Kapolsek sontak terkejut dan mukanya merah padam karena kesaksian mereka disaksikan oleh warga malam itu.

"Saya tidak pernah menyuruh anggota saya meminta setoran. Saya bukan sok suci dan saya tidak menerima sepersenpun," kata Zulhainan bernada tinggi.

Setelah itu Zulhainan keluar dari kerumunan warga dan menelpon seseorang untuk mengetahui siapa saja yang terlibat mengambil setoran. Karena persoalan itu menyangkut institusinya, Kapolsek lalu membubarkan warga serta meminta pemilik kafe untuk menutup tempat hiburannya.

Sebelum pulang, seluruh anggota Polsek memberikan pengarahan kepada sejumlah pemilik kafe serta karyawannya untuk menghentikan operasi sementara. [**]

 

Berita Lainnya

Index