Metroterkini.com - Warga Pangkalankerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, mengaku kecewa menghadiri acara atas undangan anggota Fraksi partai Kebangkitan bangsa (FPKB) - MPR RI, Ir, H. Lukman Edy, M.Si Sosialisasi Pancasila, UUD NRI tahun 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, kepada Aparatur Kota dan Desa. Tetapi sayang sosialisasi ini melenceng dari topik, bahkan menjadi promosi salah satu lembaga pendidikan yang salah satu milik pemekalah.
Sosialisasi yang disajikan pemekalah lebih banyak kepada pemeberian prona kepada masyarakat. Bahkan para peserta sosialisai akan dijadikan tim Lukman Edi. Padahal tidak ada surat pernyataan kebersedian para peserta untuk ikut dalam tim tersebut.
"Para peserta kita masukan dalam tim perjuangan prona ini. Nanti kita hubungi sesuai dengan absensi yang telah diisi. Tim ini akan dibentuk seluruh riau," ujar Prof sulfian Hamid selaku ketua Panitia.
Bahkan Sulfian juga memafaatkan pertemuan yang menggunakan anggaran APBN ini untuk mempromosikan sekolah STMIK Indragiri yang ketuainya.
"Bagi para peserta yang akan sekolah, kita memberikan kemudahan dan biaya yang ringan. Jika di Pangkalan Kerinci banyak yang masuk, kita akan membuka kelasnya disini," ujar. Setiap peserta dibagikan brosur pendataran STMIK Indragiri.
Dalam brosur tersebut, STMIK Indragiri membuka 3 program Studi yaitu Sitem Informasi (sarjana) Manajemen Informatika (D3) Ekstensi Sitem Informatika (sarjana). Tetapi sayang, ketika dikonfirmasi kepada Sulfian mengenai izin program studi STMIK yang dikeluarkan Kompertis Wilayah X, Sulfian tidak menjawab secara tegas.
Selain itu warga Pangkalankerinci merasa dikibuli oleh undangan SMS panitia, LPM Riau, Sekjen Prof Dr H Sufian Hamim yang menyebutkan akan membagikan uang transpor dan jeket serta tas bertuliskan MPR RI sebagai cindera mata.
"SMS nya bertuliskan, Kpd yth Bpk/Ibu..dgn tidak mengurangi rasa hormat kami mengundang acara sosialisasi 4 pilar, UU desa dan Pembuatan prona sertifikat Tanah rakyat di hotel Ryan kerinci jam 8.30 senen 2 Nov 2015 dihadiri juga Bpk Lukman Edy Anggt DPR RI, peserta di berikan uang transport, makan siang, tas ransel/jaket MPR RI, jlh peserta terbatas 200 org. Trims LPM Riau. Sekjen Prof Dr H Sufian Hamim," jelas warga Pangkalankerinci, H. Barus, Senin (2/11/15).
Setelah selesai acara dijelaskan Barus, ternyata warga yang hadir sekitar 80 orang itu diberikan uang sebesar Rp. 50,000 per orang, dan sebungkus nasi, setelah itu para panitia langsung kabur, padahal mereka datng dari jauh.
Ketika dikonfirmasi pada Sekjen LPM Riau, Prof Dr H Sufian Hamim, beliau berjanji akan memenuhi sesuai janjinya itu, itupun disebutnya setelah dapat kiriman dari anggota FPKB - MPR RI, Ir, H. Lukman Edy.
"Nanti nama yang terdaftar akan kami hubungi memalui panitia lainya Nasution, peserta akan dapat masing - masing sesuai absen," Jelas Sufian.
Juga dikatakan Sufian dirinya tidak mau dibilang omong kosong, selain uang saku dikatakannya Lukman Edy akan memberikan infak pada yang hadir, ketika ditanya mengenai aparatus Desa yang hadir Sufian mengatakan hanya ada 5 orang karena Camat dan Kades sedang ada acara lainnya.
Sumber lain yang hadir, Sulaiman menyatakan, korelasinya antar topik dengan apa yang dibicarakan nara sumber pada cara ini, terkesan diadakan mendadak karna seperti tidak ada materi yang dibahas, "Semua melenceng, sehinga peserta melongo msaja," Ujar Sulaiman.
Hingga berita ini diturunkan Ir, H. Lukman Edy belum bisa dihubungi mengenai anggaran yang diambil dari APBN tahun 2015 ini berapa dana yang dihabiskan dalam acara sosialisasi itu, rencana acara ini akan diadakan di sejumlah Kabupaten di Riau.(basya)