Rokan Hulu | Metroterkini.com — Suasana halaman Kantor Desa Tanjung Medan, Kecamatan Tambusai Utara, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) mendadak riuh. Ratusan warga dari berbagai dusun datang menghadiri reses Anggota Komisi III DPR RI, Muhammad Rahul, S.H yang datang bersama sejumlah tokoh politik Riau, pada Selasa (21/10/2025).
Reses yang semula dijadwalkan sebagai agenda rutin menyerap aspirasi masyarakat, berubah menjadi forum pengaduan terbuka soal keresahan warga terhadap maraknya peredaran narkoba jenis sabu, yang disebut masyarakat sebagai “Garam Cina”.
Rahul, yang sudah dua periode mewakili Dapil Riau I di Senayan, hadir bersama Wakil Ketua DPRD Riau, H. Budiman Lubis, S.E, Wakil Ketua DPRD Rokan Hulu, H. Porkot Lubis, S.H., M.H. serta dua anggota DPRD Rohul, Purwadi dan Neni Wahyuni. Mereka disambut hangat oleh Kepala Desa Tanjung Medan Dasum Kartamiharja, perangkat desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda.
Dalam sesi dialog, seorang warga bernama Tarmizi (48) mengeluhkan meningkatnya kasus pencurian buah sawit di kebun masyarakat.
“Banyak anak muda yang terlibat narkoba, mereka mencuri brondolan dan tandan sawit untuk beli ‘Garam Cina’. Tapi karena nilai kerugiannya di bawah Rp2,5 juta, hukum hanya menganggap itu tipiring (tindak pidana ringan). Akhirnya pelaku tidak jera,” katanya.
Menanggapi aduan itu, Rahul terlihat serius. Ia sempat bertanya, “Apa itu Garam Cina?” disambut tawa getir warga.
Setelah dijelaskan bahwa istilah itu merujuk pada narkoba jenis sabu, Rahul menghela napas.
“Kalau begitu, ini persoalan besar. Narkoba bisa menghancurkan desa, keluarga, dan generasi muda. Kalau tahu di mana peredarannya, laporkan langsung ke Polsek. Negara tidak boleh kalah dengan pengedar,” tegas legislator dari Fraksi Gerindra itu. Namun, warga justru menimpali dengan keluhan lain. Aparat dinilai tidak selalu cepat tanggap. “Kalau dilapor ke Polsek, gerak cepat nggak?” tanya Rahul.
“Enggak,” serentak dijawab warga, membuat suasana hening sesaat.
“Kalau begitu, saya rekomendasikan Kapolseknya,” jawab Rahul lugas disambut tepuk tangan meriah.
Usai pertemuan, video pernyataan Rahul tersebar di media sosial. Wartawan kemudian meminta klarifikasi ke pihak kepolisian. Kanit Reskrim Polsek Tambusai Utara, IPDA Rahmat Sandra, S.H., M.H., menegaskan bahwa pihaknya tidak menutup mata terhadap laporan masyarakat.
“Dalam penanganan perkara, kami selalu diperintahkan langsung oleh Bapak Kapolsek untuk segera menindaklanjuti laporan, baik pengaduan maupun laporan polisi. Setiap kasus kami proses sesuai prosedur hukum yang berlaku,” ujarnya kepada media.
Rahmat menjelaskan, setiap pelapor akan mendapatkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) agar mereka mengetahui sejauh mana perkara berjalan.
“Jika masyarakat merasa tidak puas, mereka bisa menanyakan langsung ke kami. Nomor HP kami tercantum dalam SP2HP. Kami terbuka untuk semua laporan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Medan, Dasum Kartamiharja, berharap hasil reses tersebut menjadi jalan keluar atas keresahan warganya.
“Kami butuh dukungan lintas pihak. Masalah narkoba dan pencurian sawit ini sudah sangat meresahkan. Banyak anak muda terlibat karena lemahnya pengawasan dan ekonomi,” ujarnya.
Rahul pun menegaskan akan membawa isu ini ke tingkat nasional. Menurutnya, perlu ada revisi regulasi tipiring agar kasus pencurian yang dipicu narkoba tidak dianggap remeh.
“Kalau narkoba sudah masuk ke kampung, berarti pertahanan sosial kita sudah jebol. Aparat penegak hukum harus tegas, dan regulasi harus diperketat dan memberi efek jera,” katanya.
Di akhir acara, Rahul mengajak seluruh pihak pemerintah desa, aparat, dan tokoh masyarakat untuk bersinergi dalam melawan narkoba.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan Polisi atau DPR. Ini tugas bersama. Jika kita biarkan, desa ini akan kehilangan masa depan,” ucapnya menutup reses diiringi tepuk tangan warga.[Red]