Ahmad Syah: Waspadai Penipuan Melalui Seluler

Ahmad Syah: Waspadai Penipuan Melalui Seluler

Metroterkini.com - Penjabat Bupati Bengkalis H Ahmad Syah Harrofie mengimbau warganya untuk berhati-hati dan waspada terhadap pelaku penipuan berkedok penelepon yang mengaku-ngaku dari pihak tertentu. Misalnya dari pihak rumah sakit atau kepolisian yang mengabarkan anggota kecelakaan atau karena hal lain dan meminta sejumlah uang.

Pasalnya, penipuan dengan modus kabar dusta lewat telepon saat ini masih kerab terjadi. Caranya, melalui beragam kisah, penipu tersebut berharap korban di ujung telepon segera panik. Rata-rata mengabarkan bahwa anak atau orang dekat korban tengah kecelakaan di suatu tempat.

Namun, ada juga pelaku yang mengaku sebagai anggota polisi. Misalnya, penipu itu mengabarkan bahwa anak dari korban yang mereka incar sudah ditangkap karena kasus narkoba sehingga korban harus segera mengirim uang agar yang bersangkutan bisa diselamatkan. Modus demikian pula, kata Ahmad Syah yang coba dilakukan seorang penipu kepada salah seorang stafnya.

Ceritanya, saat hendak santap siang bersama sejumlah staf di salah satu rumah makan di seberang jalan kompleks perkantoran Unit Pelaksana Teknis Dinas Kecamatan Bukit Batu, Kamis (15/10/15) lalu, seorang stafnya dihubungi seseorang via telepon.

"Pemilik nomor tersebut mengaku ajudan salah seorang petinggi di jajaran Polda Riau dengan dengan menyebut nama dan memberikan nomor pejabat tersebut. Selain itu, penelpon tersebut meminta stafnya untuk segera menghubungi pejabat tersebut saat itu juga dengan alasan penting," jelas Ahmad Syah, Sabtu (18/10/15).

Namun, sambung Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Pemerintah Provinsi Riau ini, permintaan tersebut tidak langsung dipenuhi. Namun melalui bantuan teknologi di telepon seluler, stafnya yang lain mencoba mencari kebenaran nama dan jabatan yang disebutkan penelepon tersebut. Setelah dicari ternyata persis sama dengan yang disebutkan penelepon.

Meskipun demikian, stafnya yang lain mencoba mencari informasi dengan pihak-pihak lain yang dikenal dekat dengan pejabat yang disebutkan penelepon tersebut untuk mencari tahu nomor telepon selulernya.

Selain itu, masih kata Ahmad Syah, pada saat itu juga stafnya yang lain coba mencari tahu kira-kira dimana HLR (Home Location Register) atau daerah asal kartu tersebut melalui aplikasi di telepon seluler.

"Setelah kami cari informasi dengan berbagai pihak dan melalui berbagai cara, diperoleh ternyata nomor telepon pejabat yang disebutkan penelepon tersebut bukan milik pejabat yang bersangkutan dan HLR-nya di Bandung (Provinsi Jawa Barat). Bukan di Pekanbaru," papar Ahmad Syah.

Karena itulah dia mengimbau warganya untuk berhati-hati dan waspada terhadap pelaku penipuan berkedok penelepon yang mengaku-ngaku dari pihak manapun. Termasuk dari pihak-pihak yang mengaku aparat kepolisian.

"Sebab dari data-data yang berhasil kita kumpulkan, semuanya tidak benar. Kalau tidak benar tentu tujuannya untuk melakukan penipuan. Karena itu kita minta seluruh lapisan masyarakat di daerah waspada dan ekstra hati-hati. Jangan mudah percaya. Cek dan ricek terlebih dahulu," pesannya. [**]

Berita Lainnya

Index