Metroterkini.com - Sebagai salah satu beranda Indonesai, Kabupaten Bengkalis memiliki tantangan kedepan yang berat. Oleh sebab itu, Bupati dan Wakil Bupati terpilih harus mempunyai program yang dapat membuat beranda Indonesia menjadi lebih baik dari sekarang.
Ini dikemukakan Muhfaroah, M.Si, moderator Sosialisasi pemilihan bupati dan wakil bupat Bengkalis dengan tema "Strategi Pembangunan Daerah Perbatasan" di Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Bengkalis, Kamis (8/10/15).
Hadir dalam dialog itu, dua kandidat dari tiga pasang kandidat yang akan bertarung pada Pilkada Bengkalis 9 Desember 2015 mendatang.
Mereka adalah pasangan nomor urut 1, Amril Mukmini-Muhammad, namun yang hadir hanya wakilnya Muhammad dan pasangan nomor urut 2 Herliyan Saleh-Riza Pahlefi, yang hadirnya Herliyan Saleh. Sementara pasangan nomor urut 3, Sulaiman Zakaria- Noor Charis Putra tak datang.
Hadir dalam dialog tersebut Ketua DPRD Bengkalis, Heru Wahyudi, para tokoh masyarakat dan mahasiswa serta tim sukses kedua Paslon.
Kesempatan pertama diberikan kepada nomor urut 1, Muhammad. Sebelum Muhammad memaparkan strateginya pembangunan daerah perbatasan, Moderator terlebih dahulu membuka cakrawal para hadiran tentang plus minus Kabupaten Bengkalis sebagai beranda terdepan Indonesia.
Salah satu minusnya, adalah Kabupaten Bengkalis khusunya lima Kecamatan yang ditetapkan pemerintaj pusat sebagai beranda depan Indoensia, Kecamatan Bengkalis, Bantan, Bukit Batu, Rupat dan Rupat Utara adalah daerah rawan penyelundupan, illegal fishing. Belum lagi menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Menanggani hal ini, Muhammad jika terpilih akan melakukan upaya memasukan dua pulau terluar Bengkalis dan Rupat masuk RPJM Nasional.
Coba kita lihat potensi Selat Malaka sebagai arus lintas yang paling padat di dunia. Untuk itu, Bengkalis harus memanfaatkan Selat Malaka secara maksimal seperti Singapura dan Malaysia.
Kedepan Bengkalis yang sebelumnya hanya dapat limbah, abrasi dan pencemaran pantai dari arus lalu lintas menjadi bermafaat.
Sementara Herliyan Saleh akan mencoba strategi membangun daerah perbatasan.
Yang paling penting menegakan kedaulatan, untuk menegakan kedaulatan ini perlu strategi-strategi diantaranya, kendala yang dihadapi adalah masalah kewenangan.
Jika pusat dan provinsi tak serius dalam membangun daerah perbatasan, apa yang kita programkan tak akan selelsai.
Selain itu, Herliyan menyinggung keseriusan Pemerintah Pusat dan Provinsi, apakah Bengkalis menjadi pasar atau sekedar pemasaran.
Untuk menjawab peluang kerja, Pemkab mendirikan SMK dan juga harus bekerjasama untuk mengembangkan berbagai potensi yang ada. Salah satunya potensi pariwisata Pulau Rupat dengan berbagai kemudahan dan membangun infrastruktur.
2,4 triliun dikucurkan dana APBD untuk membangun infrastruktur jjalan di Pulau Bengkalis, Rupat dan Kecamatan Bukit Batu.
Sedangkan menganai fasilitas pelabuhan, Pemkab Bengkalis sudah melakukan kerjasama dengan Pemkab Meranti, Siak, dan Dumai. Namun sampai saat ini infrastruktur jalan yang dibangun provinsi.
Tahun 2013 sudah mengajukan jalan nasional strategis, karena tak mungkin jalan nasional saja. Namun, sampai sekarang tak ada realisasinya. [rdi]