Pasang Chip di Otak Dapat Sembuhkan Parkinson

Pasang Chip di Otak Dapat Sembuhkan Parkinson

Metroterkini.com - Deep Brain Stimulation atau stimulasi otak dalam merupakan terapi baru untuk penanganan parkinson. Cara kerjanya sederhana, memasukkan elektroda atau chip ke dalam otak untuk memproduksi dopamin yang berfungsi sebagai neurotransmitter.

dr Frandy Susatia, SpS dari Parkinson and Movement Disorder Center, RS Siloam Kebon Jeruk mengatakan penggunaan deep brain stimulation di Amerika Serikat sudah cukup banyak. Bahkan secara personal, ia sudah menangani lebih dari 100 pasien menggunakan teknik.

Yang menjadi pertanyaan, apakah teknik ini ampuh untuk mengobati parkinson? dr Frandy mengatakan hingga saat ini belum ada teknik operasi maupun obat yang mampu mengobati parkinson. Meski begitu, teknik ini memiliki manfaatnya tersendiri.

"Jadi kita restorasi, mengembalikan keadaan pasien stadium lanjut ke stadium awal. Jadi yang misalnya sudah stadium 4 penyakit parkinsonnya, dengan teknik ini dapat kembali menjadi 1A atau 1B," tutur dr Frandy, dalam temu media di restoran De Mingle, Jl Raya Perjuangan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, seperti ditulis Kamis (10/9).

Dalam pemaparannya, dr Frandy menampilkan vidfeo-video pasien yang ia terapi. Salah satu pasien mengalami tremor yang cukup hebat di tangan dan kaki sebelah kiri hingga kesulitan berjalan. Setelah dioperasi, pasien tersebut dapat berjalan lurus dan tremornya berhenti.

"Ada juga yang kembali kerja. Pasien ini masih muda, baru tiga puluhan tapi sudah kena parkinson. Setelah operasi ini akhirnya dia bisa beraktivitas lagi dan kembali kerja," ungkapnya.

Meski begitu, bukan berarti pasien yang sudah melakukan operasi DBS akan lepas dari pengobatan. Dikatakan dr Frandy bahwa pasien akan tetap minum obat, namun jumlah obat yang diminum akan berkurang 60-70 persen.

"Jadi yang sebelumnya minum 15-20 butir obat per hari, sekarang jadi berkurang 5 atau 6 saja. Tetap minum obat karena penyakitnya tidak sembuh, tapi kita kembalikan ke kondisi stadium awal," urainya. [detik]

Berita Lainnya

Index