Metroterkini.com - Dari lima besar tokoh kabupaten Kuantan Singingi, Riau paling banyak disebut-sebut oleh responden, yang menarik adalah pada pilihan tokoh paling disukai. Jika pada tingkat popularitas kelima tokoh tersebut relatif berada pada posisi yang sama, namun sebagai tokoh paling disukai tampak terlihat perbedaan cukup tinggi bahkan beberapa diantaranya mengalami pergeseran posisi.
Demikian disampaikan oleh Direktur Eksekuti Vox Populi Polling Survei Gigih Guntoro dalam siaran pers yang diterima oleh wartawan, Senin (29/6), terkait hasil survei calon Bupati Kuansing periode 2015-2020.
“Mursini yang saat ini, sebagai Anggota Komisi D DPRD Riau dan Mardjan Ustha (mantan petinggi PTPN V), popularitas kedua tokoh tersebut memiliki selisih cukup tinggi yaitu hampir 13,9 persen. Mursini disukai oleh 33,8 persen responden yang mewakili 230.056 orang pemilih/masyarakat di Kuansing,” ujar Gigih melalui rilis yang dikirim ke redaksi.
Sedangkan yang lainnya kata Gigih, yaitu Mardjan Ustha disukai oleh 17,3 persen. Secara berurutan mengikuti di bawah Mardjan Ustha adalah Zulkifli (14,3), Imran (7,5), Rustam Effendi (7,4), Indra Putra (5,1), Muharman (4,4), Mardianto Manan (4,3) persen, Marwan Yohanis (3,2) persen dan Nayarlis (2,7) persen.
Diakui Gigih, dari hasil surveinya, Mursini juga disebut-sebut sebagai tokoh yang paling tepat memimpin Kabupaten Kuansing. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh 32,2 persen responden. Adapun tokoh lainnya yang dianggap paling tepat memimpin Kuansing secara berurutan adalah Mardjan Ustha 18,5 persen, disusul Zulkifli (11,4), Imran (9,3), Rustam Effendi (6,4), Indra Putra (5,1), Muharman (2,9), Mardianto Manan (2,7), Marwan Yohanis (2,3), Nayarlis (1,9) dan yang tidak tahu (7,3).
Lebih jauh, Gigih mengatakan Hasil survei memperlihatkan figur ideal bupati Kuansing adalah yang memiliki kriteria memiliki kejujuran dan bersih serta bebas KKN sebanyak 42,3 persen, berpengalaman di pemerintahan / birokrasi (30), merakyat (9,9), memiliki kemampuan memimpin (8,1), pandai/berwawasan luas (2,8), putra daerah (2,6), tegas (1,7) dan dapat merangkul semua kalangan (1,9).
Ditambahkan Gigih, hampir seluruh masyarakat Kuansing dalam survei ini menyatakan tokoh yang terindikasi korupsi tidak layak dicalonkan sebagai bupati. “Sebagian besar masyarakat dalam survei ini juga tidak setuju apabila calon bupati memberikan sumbangan baik berbentuk barang maupun uang untuk mendapat dukungan/ simpati masyarakat dalam pilkada,” ujarnya.
Responden dalam survei ini sebanyak 1165 orang dari total populasi berdasarkan Daftar Pemilih Tetap pada pilpres 2014 di Kabupaten Kuansing sebesar 230.056 pemilih. 49 persen responden perempuan dan 51 persen responden berjenis kelamin laki-laki. Sebagian besar atau sebanyak 58 presen, responden berusia 31-55 tahun, selebihnya berusia 22-30 tahun sebanyak 23,3 persen, berusia lebih dari 55 tahun (12,4) dan usia 17-21 tahun (6,3).
Besaran sampel ini didistribusikan secara proporsional. Survey ini memiliki margin of error sebesar ± 3.4 persen pada tingkat kepercayaan (level of confidence) 98 persen. Surveiy dilakukan pada tanggal 6 juni hingga 26 Juni 2015. [rls]