Siapkan Generasi Unggul, Bupati Alfedri Ingin SDM Anak Siak Berdaya Saing

Selasa, 02 Januari 2024 | 14:21:00 WIB

Metroterkini.com - Sambut indonesia emas 2045, investasi pada bidang Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, kompeten dan berdaya saing yang tinggi itu sangat penting.

Karena menghadapi era digital dan industri yang maju kedepan, pemerintah perlu menyiapkan SDM tangguh yang tentu menjadi faktor penunjang keberlangsungan pembangunan ekonomi di daerah.

Pembangunan SDM untuk generasi indonesia emas 2045 merupakan investasi jangka panjang yang dilakukan pemerintah agar SDM Indonesia mampu bersaing dengan penduduk negara-negara maju di dunia.

Sementara itu, Bupati Siak Alfedri punya cara tersendiri menyambut generasi emas cita-cita nasional 2045 mendatang yang tangguh dan memiliki SDM berkualitas. Saat ini, Pemerintah Daerah terus mendorong dan menciptakan program dan inovasi terbaik bagi generasi muda dan masyarakat secara menyeluruh.

"Indonesia pada tahun 2045 nanti, akan mencapai masa keemasannya. Karena di tahun tersebut, Indonesia genap berusia 100 tahun atau satu abad. Ditargetkan Indonesia sudah menjadi negara maju, modern dan sejajar dengan negara-negara maju di dunia,"kata Bupati Siak Alfedri di Siak, Senin (1/1/2024).

Ledakan kelahiran yang diperkirakan membludak pada tahun 2021, 2022 lalu, akibat situasi Pandemi. Menjadi hal yang perlu diberikan perhatian khusus. Bayi lahir pada tahun tersebut menjadi penduduk berusia produktif pada 2045 mendatang.

"Betul memang, Indonesia emas 2045 memang masih 21 tahun lagi. Namun, pada dasarnya bibit-bibit unggul itu sudah ada dari sekarang. Anak-anak kecil maupun yang baru lahir tahun ini sudah berada di sekeliling kita. Merekalah yang akan memimpin daerah ini di tahun 2045 kelak. Di tangan mereka yang masih bayi dan anak-anak sekarang inilah, masa depan dan nasib bangsa ini dipertaruhkan,"sebut dia

Pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70 persen nya dalam usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisanya 30 persen merupakan penduduk yang tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun) pada periode tahun 2020-2045.

Alfedri menyampaikan, jika bonus demografi ini tidak dimanfaatkan dengan baik akan membawa dampak buruk terutama masalah sosial seperti kemiskinan, kesehatan yang rendah, pengangguran, dan tingkat kriminalitas yang tinggi. Melihat dari fakta yang akan dihadapi Indonesia tersebut bonus demografi memang tidak bisa dihindari.

"Bukan hanya target tapi ada usaha yang harus kita upayakan bersama. Bagaimana menyiapkan generasi Z saat ini, hidup di zaman serba online, serba aplikasi. Yang pertama kali kita lakukan adalah bagaimana meningkatkan angka IPM dengan rata-rata tamat sekolah masyarakat minimal SMA. Itu sudah kita mulai, melalui wajib belajar 9 tahun serta beasiswa Pemda untuk kurang mampu dan anak yatim,"kata dia.

Menyongsong indonesia emas 2045, sering disampaikan Alfedri dalam setiap momen.  Ia ingin dimasa kepemimpinannya, dapat meletakkan pondasi SDM berkualitas, agamis, unggul sehat, cerdas dan berkarakter yang di jabarkan melalui MISI kabupaten Siak 2021-2025.

Program tersebut, diantaranya Beasiswa Untuk Anak Siak (BeTUNAS) yang sudah berjalan 15 tahun. Pemkab membiayai anak tidak mampu, berprestasi, dan anak-anak suku terasing di kirim ke perguruan tinggi kerjasama Pemkab.

"Sejak 2007, kita sudah mengirim anak-anak siak ke perguruan tinggi ternama baik di Riau maupun di pulau Jawa. Mulai biaya kuliah sampai dengan biaya hidupnya, anak PKH kita bantu. Termasuk program satu rumah satu sarjana, yang sudah berjalan 2 tahun," sebutnya.

Saat ini, ada 10 perguruan tinggi ternama di Indonesia yang sudah MoU kerjasama dengan Pemkab Siak. Perguruan tinggi tersebut yaitu Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Hayam Wuruk Perbanas Surabaya, Institut Ilmu Quran ( IIQ) Jakarta, Institut Agama Islam TAZKIA Bogor, Batam Tourism Politeknik Batam, Universitas Islam Riau, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Universitas Lancang Kuning, Politeknik Sriwijaya melalui PSDKU Kampus Kabupaten Siak.

Tidak hanya itu, kata Alfedri sejak dari dari kandungan hingga balita, di kabupaten Siak terutama anak Program Kelurga Harapan (PKH). Mendapat bantuan makana sehat dan susu, untuk menjamin ketersediaan gizi pada balita dan anak. Melalui Dinas kesehatan dan bantuan sejumlah perusahaan di kabupaten Siak.

"Masalah kita saat ini stunting, gizi buruk dan miskin ekstrim. Bagaimana generasi kita sehat, di bujang kampung, anak balita dan ibu hamil kita beri makanan tambahan, dan gerakan makan telur. Melalui program Dinas Kesehatan dan TP PKK kabupaten terus bergerak memberikan pemahaman pola asuh yang baik dan benar kepada masyarakat agar terhindar dari stunting," kata dia.

Agar miskin ekstrim tidak terus bertambah, ia memiliki program Pemkab melahirkan 1000 UMKM lewat bantuan modal usaha. Selain itu, mendorong pemerintah kampung agar bisa punya satu produk unggulan dan 10 UMKM per kampung.

Kabupaten Siak sebagai daerah tujuan wisata dan memilik kawasan industri tanjung buton (KITB) terus menyiapkan SDM bidang pariwisata dan industri. Agar kawasan PSN KITB terus berkembang, Pemkab terus menghadirkan investor untuk berinvestasi di KITB dan mencari sumber pendanaan dari APBN.

"Ini lah, tantangan kita kedepannya, bagaimana generasi Z saat ini, 21 tahun akan datang menjadi generasi sehat, cerdas agamis dan berkarakter. Sehingga SDM putar-putri Siak, mumpuni, harapannya, menjadi pemimpin kita di masa mendatang," tutupnya. [Ibrahim]

Terkini