Dugaan Penyeludupan BBM Subsidi Bengkalis ke Meranti, Ini Jawaban APMS Ujang

Dugaan Penyeludupan BBM Subsidi Bengkalis ke Meranti, Ini Jawaban APMS Ujang

Metroterkini.com - Antrean panjang masyarakat di Pulau Bengkalis untuk mendapatkan BBM subsidi sebulan belakangan ini sudah menjadi pemandangan biasa, Minggu (21/12/2025). 

Selain distribusi terganggu karena kekurangan armada Kapal Motor Penyeberangan Roll On Roll Off (Roro) belum tuntas, diduga BBM subsidi kuota Bengkalis diselundupkan ke Meranti.

Namun, sejauh ini pelaku dugaan penyelundupan BBM subsidi kuota Bengkalis ke Meranti melalui pelabuhan Muara Dua, Desa Kelemantan, Kecamatan Bantan masih misteri.

Jika aktivitas penyelundupan ini dibiarkan, bisa membuat kelangkaan BBM subsidi di Bengkalis semakin parah.

Untuk itu, perlu diambil tidak tegas oleh aparat berwenang agar hak masyarakat dan nelayan Bengkalis tidak menyeberang ke kabupaten tetangga.

Ujang, Agen Premium dan Minyak Solar di Jalan Bantan, Kota Bengkalis yang menjual BBM subsidi kepada M. Yasin, dan Herman dan beberapa pedagang besar BBM lainnya, ketika dikonfirmasi media ini menjelaskan, pihaknya menjual BBM subsidi kepada M. Yasin, Herman dan pedagang besar BBM lainnya berdasarkan diinstruksikan Pertamina. Kemudian pedagang menjual kepada m masyarakat desa dimana pangkalan mereka berada.

Untuk mendapatkan BBM subsidi, ungkap Ujang, pedagang harus mengantongi persyaratan dari Dinas Pertanian dan Perkebunan, untuk nelayan dari Dinas Perikanan.

Selain menetapkan syarat, dinas terkait juga mengeluarkan barcode sebagai bukti para pedagang dapat membeli BBM subsidi di APMS Ujang.

Sementara untuk UKM, Ujang menganjur meminta surat rekomendasi dari dinas atau desa. Setelah mendapat rekomendasi dari dinas atau desa kemudian pihak APMS membuatkan barcode berdasarkan kuota yang direkom.

"Masa berlaku barcode selama tiga bulan," kata Ujang melalui pesan WhatsApp, Sabtu (20/12/2025).

Namun, Ujang tidak menjawab sanksi terhadap pedagang besar BBM subsidi kuota Bengkalis yang diduga menyelundupkan BBM tersebut ke Meranti.

Sementara itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bengkalis meminta menyelidiki dugaan penyeludupan BBM subsidi kuota Bengkalis ke Kabupaten Kepulauan Meranti.  

Hal ini dikatakan Windra Wardana ketika diminta komentarnya terkait dugaan penyelundupan BBM subsidi kuota Bengkalis melalui pelabuhan Sungai Dua, Desa Kelemantan.

"Kita meminta pihak Polres dan aparat terkait untuk menyelidiki. Jangan sampai BBM subsidi kuota Bengkalis dijual ke Meranti," kata Windra Wardana, Kamis (17/12/2025) siang.

Dari investigasi yang dilakukan media ini pada Sabtu (13/12/2025) minggu lalu, terlihat puluhan galon ukuran 30 liter diduga berisi BBM subsidi kuota Pulau Bengkalis dikeluarkan dari sebuah gudang di depan pelabuhan Sungai Dua, kemudian dinaikkan ke kapal pompong tujuan Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Ketika diabadikan, kapten kapal buru-buru lepas tali dan meninggalkan pelabuhan untuk mengindari jepretan wartawan.

Beberapa warga yang ada di pelabuhan terlihat curiga dengan kehadiran awak media. Ketika ditanya terkait bongkar muat BBM subsidi tujuan Pulau Padang di pelabuhan tersebut, mereka hanya diam dengan raut wajah curiga.

Sementara Bhabinkamtibmas Desa Kelemantan Nandra ketika dikonfirmasi yang tengah berada di Pekanbaru, mengaku tidak tahu ada aktivitas dugaan penyelundupan BBM subsidi kuota Bengkalis ke Meranti.

M. Yasin pedagang besar BBM subsidi di Pematang Duku ketika dikonfirmasi membantah BBM subsidi yang dibelinya di SPBU Ujang di Jalan Bantan, Bengkalis, dijual ke Pulau Meranti.

"Pelabuhan Sungai Dua jauh tu, pak. Kalau aku menyelundupkan ke Meranti, bisa saya dipermasalahkan. Saya hanya dijual untuk keperluan masyarakat Pematang Duku," ujarnya melalui telepon seluler.

Sementara Herman seorang pedagang besar BBM subsidi di Desa Kelemantan ketika dikonfirmasi juga membantah pihaknya menjual BBM subsidi kuota Bengkalis ke Meranti.

Menurut Herman, selain dirinya masih ada 2 orang pedagang BBM subsidi di kawasan itu, Alex di Sungai Dua dan Along di Sekodi.

Herman menegaskan, sekali belanja dia bisa dapat dua sampai tiga drum yang kemudian dijual kepada masyarakat Desa Kelemantan dan Desa Sekodi.

"Ramai pak...bukan saya sendiri aja yang pedagang BBM di sini (Kelemantan dan Sekodi) pak. Masih ada 2 pedagang yg besar di sini pak, Alek di sungai dua sama Along di sekodi," tutur Herman melalui pesan WhatsApp.

Sampai berita ini dirilis, awak media ini masih menelusuri nama pedagang BBM yang diduga menyelundupkan BBM subsidi kuota Pulau Bengkalis ke Meranti. (Rudi)

Berita Lainnya

Index