Metroterkini.com - Penyidik dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali turun ke Kepulauan Meranti, Riau memeriksa sejumlah pejabat di Dinas PUPR Kepulauan Meranti.
KPK tiba di Kantor Dinas PUPR menjelang tengah hari. Mereka dikawal polisi bersenjata lengkap. Kegiatan KPK di Kantor Dinas PUPR dilakukan tertutup.
Kepala Dinas PUPR Kepulauan Meranti, Fajar Triasmoko, membenarkan adanya pemeriksaan oleh KPK. Selain dirinya, ada dua pejabat lain yang juga sempat diperiksa KPK pada saat itu.
Terkait pemeriksaan, Fajar tak banyak menjelaskan. Hanya saja, dia mengatakan, pemeriksaan oleh KPK terhadap dia dan beberapa pejabat Dinas PUPR berkaitan dengan gratifikasi yang menjerat bupati nonaktif, HM Adil.
"Saya tidak bisa menjelaskan secara detil. Intinya, pemeriksaan tadi terkait dengan gratifikasi, kasus tipikor (HM Adil, red)," katanya, Selasa (27/8/2024) malam.
Masih menurut Fajar, kasus yang ditangani KPK itu, saat bupati masih dijabat HM Adil. Saat itu juga, dirinya belum menjabat sebagai Kadis PUPR Kepulauan Meranti.
"Saat itu, saya belum menjadi kadis. Tapi karena pemeriksaan sekarang dan saya kadis nya, makanya diperiksa," ujarnya lagi.
Tambah Fajar, KPK juga sempat melakukan penggeledahan. Hanya saja, tidak ada dokumen yang disita dalam penggeledahan itu.
Sebelumnya, sempat berembus kabar pemeriksaan oleh KPK terkait dengan kegiatan swakelola di Dinas PUPR. Namun, Fajar memastikan materi pemeriksaan terkait tindak pidana korupsi menerima gratifikasi dan bukan kegiatan swakelola.
"Tadi usai pemeriksaan memang saya minta izin untuk belum menjawab kepada rekan pers, karena saya perlu istrahat dulu. Tapi rupanya muncul isu lain. Semoga setelah ini bisa meluruskan isu terkait pemeriksaan KPK tadi," kata Fajar mengakhiri. [**]