Metroterkini.com - GASTROESOPHAGEAL Reflux Disease (GERD) adalah kondisi umum yang dialami banyak orang. Salah satu karakteristik utamanya adalah sensasi terbakar dan tidak nyaman di dada, yang disebabkan oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan. GERD terjadi akibat makanan dan asam lambung naik hingga ke pipa makanan yakni kerongkongan.
Seringkali, gejala GERD dapat memburuk pada malam hari, hingga mengganggu tidur dan kenyamanan penderitanya. Pada malam hari, tubuh manusia akan memasuki fase istirahat yang dalam, di mana saat itu akan terjadi proses-proses perubahan fisiologis.
Beberapa faktor seperti kebiasaan makan, relaksasi katup esophagus, dan posisi tidur dapat memberikan peran penting dalam memicu refluks asam yang meningkat pada malam hari. Merangkum dari Medical News Today, Kamis (2/5/2024) berikut alasan mengapa GERD kambuh pada malam hari.
1. Kebiasaan Makan Malam
Mengonsumsi makanan berat atau banyak terlalu dekat dengan waktu tidur dapat memicu GERD. Selain itu, jenis makanan tertentu juga dapat memengaruhi risiko refluks asam pada malam hari.
Seperti mengonsumsi makanan pedas, berlemak, atau yang mengandung banyak bumbu cenderung merangsang produksi asam lambung yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya refluks saat tidur.
Proses pencernaan yang lebih lambat pada malam hari membuat makanan tetap berada dalam lambung lebih lama, dan hal ini dapat meningkatkan risiko refluks asam.
2. Relaksasi Katup Esophagus
Katup yang berfungsi untuk mencegah naiknya asam lambung ke kerongkongan bisa menjadi lebih lemah saat seseorang tidur. Ketika katup esofagus menjadi lebih lemah, ia tidak lagi mampu menahan aliran balik asam lambung dengan efektif.
Sebagai akibatnya, asam lambung dapat naik kembali ke kerongkongan, sehingga menyebabkan sensasi terbakar yang sering terkait dengan GERD.
Selain itu, posisi telentang juga memungkinkan gravitasi untuk tidak mendukung pergerakan makanan dan cairan ke bawah menuju lambung dengan baik, sehingga meningkatkan risiko refluks asam. Hal ini memungkinkan asam lambung untuk naik lebih mudah.
3. Posisi tidur
Posisi tidur memainkan peran penting dalam kecenderungan refluks asam pada malam hari. Normalnya ketika berdiri atau duduk, gaya gravitasi membantu menjaga cairan dan makanan tetap di dalam lambung.
Namun saat berbaring, cairan dalam lambung, termasuk asam lambung, lebih mudah untuk naik ke atas karena tidak ada lagi gaya gravitasi yang menahannya. Ini memungkinkan asam lambung untuk mencapai kerongkongan dengan lebih mudah, menyebabkan sensasi terbakar dan rasa tidak nyaman yang sering dikaitkan dengan GERD. **