Metroterkini.com - Rajab merupakan bulan ketujuh dalam penanggalan Hijriah. Bulan tersebut termasuk dari salah satu bulan haram, yakni bulan yang diharamkan untuk berperang bagi kaum muslimin.
Sebagian besar umat Islam menyambut kedatangannya dengan berpuasa. Sudahkah detikers tahu kapan puasa Rajab 2024? Apakah kamu juga sudah tahu bacaan niat hingga tata caranya?
Kalau belum, berikut detikSumut hadirkan rangkuman informasi tentang puasa Rajab 2024. Baca sampai habis, ya!
Dalil Puasa Rajab
Dalam Islam, setiap ibadah dihukumi haram sebelum ada perintahnya. Untuk itu, kamu harus mengerti dahulu dalil yang mendasari pengerjaan puasa di bulan Rajab.
Salah satu dalil yang menjadi acuan pelaksanaan puasa Rajab adalah riwayat dari Utsman bin Hakim Al Anshari. Bunyi hadis tersebut adalah sebagai berikut:
"Saya bertanya kepada Sa'id bin Jubair mengenai puasa Rajab, dan saat itu kami berada di bulan Rajab. Maka, ia pun menjawab, 'Saya telah mendengar Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma berkata, 'Dulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berpuasa hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan berbuka. Dan beliau juga pernah berbuka hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan puasa.'" (HR. Muslim no. 1960).
Namun, di luar sana, banyak beredar hadis-hadis palsu tentang puasa maupun keutamaan bulan Rajab. Hal ini seperti yang disampaikan oleh seorang Ulama bernama Buya Yahya dalam salah satu kajiannya.
"Hampir rata-rata hadis yang berbicara tentang keutamaan-keutamaan Rajab itu adalah antara hadis daif dan juga ada hadis palsu," kata Buya Yahya dalam sebuah video kajian yang diunggah ke kanal YouTube Buya Yahya, dilihat detikSumut, Kamis (11/1/2024).
Mengutip dari laman Almanhaj, berikut hadis-hadis palsu tentang puasa khusus di hari-hari tertentu bulan Rajab:
"Barang siapa berpuasa tiga hari Kamis, Jumat dan Sabtu pada bulan haram, Allah akan memberikannya pahala ibadah selama sembilan ratus tahun." (Dinilai palsu dan bohong)
"Puasa hari pertama bulan Rajab menghapus dosa tiga tahun, hari kedua menghapus dua tahun dan hari selanjutnya satu bulan." (Dinilai palsu dan bohong)
"Barang siapa puasa satu hari di bulan Rajab, (ganjarannya) sama dengan berpuasa satu bulan." (Dinilai sangat lemah)
"Sesungguhnya di Surga ada sungai yang dinamakan 'Rajab' airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu, barang siapa yang puasa satu hari pada bulan Rajab, maka Allah akan memberikan minum kepadanya dari air sungai itu." (Dinilai batil)
"Barang siapa berpuasa tiga hari pada bulan Rajab, dituliskan baginya (ganjaran) puasa satu bulan, barangsiapa berpuasa tujuh hari pada bulan Rajab, maka Allah tutupkan baginya tujuh buah pintu api Neraka, barangsiapa yang berpuasa delapan hari pada bulan Rajab, maka Allah membukakan baginya delapan buah pintu dari pintu-pintu Surga. Dan barangsiapa puasa nishfu (setengah bulan) Rajab, maka Allah akan menghisabnya dengan hisab yang mudah." (Dinilai palsu)
Jadwal Puasa Rajab 2024
Jika melihat hadis sahih dari Utsman bin Hakim Al Anshari, tidak disebutkan secara spesifik kapan atau tanggal berapa saja harus mengerjakan ibadah saum sunah tersebut. Dalam hal ini, umat Islam sebenarnya sudah bisa berpuasa sejak 1 Rajab.
Kendati demikian, dilansir laman NU Online, perlu diingat bahwa puasa Rajab tidak boleh dilakukan selama satu bulan penuh, melainkan beberapa hari saja.
Berdasarkan Ihyâ 'Ulumiddîn, juz 3, hal. 432, oleh Imam Al-Ghazali, sebagian sahabat Nabi SAW memakruhkan berpuasa selama satu bulan di Rajab. Ini karena praktik tersebut akan menyerupai puasa sebulan penuh di Ramadan.
Untuk itu, menurut Imam Al-Ghazali, puasa Rajab akan lebih baik dikerjakan di hari-hari utama, seperti hari-hari putih (tanggal 13, 14, dan 15 bulan kamariah), hari Senin, Kamis, dan Jumat, untuk memperoleh pahala yang lebih besar.
Selengkapnya, berikut jadwal puasa Rajab 2024 yang bertepatan dengan ibadah saum Senin-Kamis dan ayyamul bidh:
3 Rajab 1445 H (Senin, 15 Januari 2024): Puasa sunah Senin
6 Rajab 1445 H (Kamis, 18 Januari 2024): Puasa sunah Kamis
10 Rajab 1445 H (Senin, 22 Januari 2024): Puasa sunah Senin
13 Rajab 1445 H (Kamis, 25 Januari 2024): Puasa sunah Kamis dan puasa sunah ayyamul bidh
14 Rajab 1445 H (Jumat, 26 Januari 2024): Puasa sunah ayyamul bidh
15 Rajab 1445 H (Sabtu, 27 Januari 2024): Puasa sunah ayyamul bidh
17 Rajab 1445 H (Senin, 29 Januari 2024): Puasa sunah Senin
20 Rajab 1445 H (Kamis, 1 Februari 2024): Puasa sunah Kamis
24 Rajab 1445 H (Senin, 5 Februari 2024): Puasa sunah Senin
26 Rajab 1445 H (Kamis, 8 Februari 2024): Puasa sunah Kamis
Sebenarnya, niat puasa cukup dengan memantapkan keinginan untuk berpuasa di dalam hati, tanpa perlu melafalkan lagi niat, dilansir Rumaysho.
Kendati demikianbagi yang ingin tahu bacaan niat puasa Rajab seperti apa, kamu bisa coba mengamalkan bacaan berikut seperti dikutip dari laman NU Online:
a. Niat Puasa Rajab di Malam Hari
Niat puasa Rajab sudah bisa diamalkan mulai terbenamnya matahari hingga terbit fajar. Adapun niat yang bisa diamalkan adalah sebagai berikut:
Nawaitu shauma Rajaba sunnatan lillâhi ta'âlâ
Artinya: “Aku berniat puasa Rajab, sunah karena Allah ta'âlâ.”
b. Niat Puasa Rajab di Siang Hari
Karena puasa Rajab termasuk ibadah sunah, maka niatnya masih bisa diamalkan ketika matahari terbit. Hanya saja, perlu diingat, batas waktunya adalah sebelum tergelincirnya matahari atau sebelum waktu zuhur.
Di samping itu, jika kamu ingin berniat puasa di waktu matahari sudah terbit, pastikan pula kamu belum makan ataupun minum sama sekali.
Berikut bacaan niat puasa Rajab di siang hari:
Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i syahri rajaba lillâhi ta'âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunah bulan Rajab hari ini, sunah karena Allah ta'âlâ.”
Tata Cara Puasa Rajab
Mengerjakan puasa sunah Rajab tak jauh beda dengan puasa pada umumnya. Sebagai pengingat, berikut tata cara puasa Rajab:
1. Niat karena Allah Ta'ala
Segala ibadah dimulai dengan niat. Adapun niat sudah cukup dengan memantapkannya di hati, tanpa perlu dilafalkan.
2. Makan Sahur
Di samping supaya lebih tahan menjalankan puasa seharian, juga terdapat keberkahan dalam makanan sahur. Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Makan sahurlah karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah." (HR. Bukhari no. 1923)
3. Melaksanakan Puasa
Setelah melaksanakan sahur, selanjutnya melaksanakan puasa. Artinya menahan diri makan, minum dan hal-hal yang membatalkan puasa, mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
4. Menjaga Diri selama Berpuasa
Selama berpuasa, sudah sepatutnya kaum muslimin menjaga dirinya dari hal-hal yang mampu membatalkan ataupun mengurangi pahala ibadah puasa, seperti gibah, berkata kasar, dan lainnya.
5. Memperbanyak Amal Saleh selama Berpuasa
Selama berpuasa, kamu dapat menyibukkan diri dengan memperbanyak amal saleh, seperti mendirikan salat sunah, membaca Al-Qur'an, dan bersedekah.
6. Menyegerakan Berbuka ketika Sudah Masuk Waktunya
Berbuka puasa disunahkan di awal waktu. Jadi, ketika kamu telah mendengar kumandang azan, segera batalkan puasa.
Adab yang satu ini disebutkan dalam sebuah hadis di mana sabda Nabi SAW berbunyi,
"Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR. Ibnu Majah, sahih menurut Al-Albani).
7. Membaca Doa Buka Puasa
Sudah tahu doa buka puasa yang lebih sahih sesuai ajaran Rasulullah? Berikut bacaan hingga artinya:
Dzahabazh zhoma'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru insya Allah
Artinya: "Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah" (HR. Abu Daud no. 2357, hasan).
Kapan doa ini diucapkan? Seperti yang dipraktikkan Rasulullah, doa buka puasa tersebut diucapkan setelah membatalkan puasa.
Adapun saat makan dan minum untuk membatalkan puasa, detikers cukup membaca basmalah. Setelah hilang dahaga, barulah kita mengamalkan doa di atas.
Keutamaan Puasa Rajab
Merujuk laman Rumaysho dan buku Buka Puasa Bersama Rasulullah SAW oleh Muhammad Ridho al-Thurisinai, berikut beberapa keutamaan puasa Rajab di Januari 2024:
a. Seperti Berpuasa Setahun/Sepanjang Tahun
Setiap bulannya, ada yang dikenal sebagai hari putih atau ayyamul bidh. Mengerjakan puasa di hari-hari tersebut insyaallah akan mendapatkan pahala setara berpuasa setahun.
Dari 'Abdullah bin 'Amr bin Al 'Ash, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun." (HR. Bukhari no. 1979).
Dari Ibnu Milhan Al Qoisiy, dari ayahnya, ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriah)." Dan beliau bersabda, "Puasa ayyamul bidh itu seperti puasa setahun." (HR. Abu Daud no. 2449 dan An Nasai no. 2434, dinilai sahih oleh Al-Albani).
b. Pahala Dilipatgandakan Sepuluh Kali
Di samping itu, menunaikan puasa Rajab di ayyamul bidh juga akan mendapat ganjaran berupa pahala yang dilipatgandakan sepuluh kali.
Dari Abdullah bin 'Amr, Rasulullah SAW bersabda, "Puasalah tiga hari dari setiap bulan. Sesungguhnya amal kebajikan itu ganjarannya sepuluh kali lipat, seolah ia seperti berpuasa sepanjang masa." (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan An-Nasai).
c. Mendapat Keutamaan Beribadah di Bulan Haram
Perlu detikers ingat, Rajab merupakan salah satu bulan haram. Pada bulan-bulan haram, umat Islam dilarang untuk berperang maupun mengerjakan perbuatan-perbuatan haram.
Apabila mengerjakan keburukan, maka dosanya akan lebih besar. Sementara itu, jika berbuat kebajikan, maka pahalanya pun akan lebih banyak. Dikutip dari Rumaysho, ini seperti yang disampaikan Ibnu Abbas:
"Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak." (Latho-if Al Ma'arif, hal. 207)
Ini berarti, orang-orang yang mengerjakan puasa, atau ibadah-ibadah lainnya, di bulan Rajab, insyaallah akan mendapatkan keutamaan mengerjakan ibadah di bulan Rajab sebagai bulan haram.[**]