Bea Cukai Bengkalis, Agoes Widodo: Kami Perlu Informasi dan Publikasi

Bea Cukai Bengkalis, Agoes Widodo: Kami Perlu Informasi dan Publikasi

Metroterkini.com - Untuk pertama kalinya Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean (TMP) C Bengkalis, Agoes Widodo menggelar Coffee Morning dengan wartawan.

Menurut Agoes, ngeteh pagi dengan insan pers itu sudah sejak lama ia  rencanakan, namun kesibukan tugas membuat agenda tersebut selalu tertunda.

Namun demikian, bukan berarti Agoes Widodo dan beberapa pejabat utama di Bea Cukai Bengkalis sulit dikonfirmasi. Para wartawan khususnya yang bertugas di Pulau Bengkalis dengan mudah mengkonfirmasi terkait pelayanan, dan pencegahan yang dilakukan Bea Cukai Bengkalis.

Namun, itu tadi. Untuk ngobrol berlama-lama seperti Rabu pagi kemarin, memang agak sulit. Berbeda ketika acara Coffee Morning pada Rabu pagi yang dihadiri belasan wartawan baik cetak maupun elektronik. Agoes yang didampingi Kasi Penindakan dan Penyidikan Eko Bramantiyo, Kasi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Ariyadi Permana Hamdani, Kasubag Umum Yoga Anggoro, Kasi Pelayaran Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis Iwan Kurniawan, dan Kasi Perbendaharaan Alif Firdaus, panjang lebar menjelaskan tugas pokok dan fungsi KPPBC TMP C Bengkalis yang dipimpinnya.

Mulai dari kecepatan pelayanan kepada importir dan eksportir, kerja sama dengan kepolisian dan TNI dalam pemberantasan narkotika, melakukan penangkapan barang-barang ilegal (orang Melayu bilang smokel) dan Customs Visit Customer (CVC) ke UMKM.

Penjelasan tersebut merupakan bagian dari komitmen Agoes dan jajaran dalam keterbukaan informasi publik khususnya kepada wartawan dalam melaksanakan program kerja yang telah diamanahkan Kemenkeu, dengan mengusung tema "Update Capaian Kinerja Bea dan Cukai Bengkalis tahun 2023".

Sebagai salah satu lembaga yang ditugaskan negara untuk mencari 'nafkah' APBN. KPPBC TMP C Bengkalis juga dibebankan target penerimaan kepabeanan dan cukai yang bersumber dari bea masuk, bea keluar, dan cukai. Untuk tahun 2023, Bea Cukai Bengkalis ditargetkan Rp 4 miliar. Sampai Oktober 2023 sudah terealisasi Rp 3,76 miliar atau 93,80 persen.

Disamping itu, dalam hal pengawasan pihaknya juga berhasil melakukan penyidikan beberapa kasus. Ada yang masih dalam proses, ada juga yang sudah P21 ( berkasnya lengkap) oleh pihak kejaksaan.

Dari seksi penindakan, Bea Cukai Bengkalis telah menyelamatkan potensi kerugian negara kurang lebih Rp 3,8 miliar.

"Terkait dengan kegiatan pengawasan, tercatat beberapa kasus yang dilakukan penyidikan, dan telah mendapat penetapan P21," ungkap Agoes Widodo.

Selain itu, Agoes Widodo mencoba memformulasikan dengan pemerintah dan kepolisian dalam mencegah penyeludupan yang dilakukan oknum masyarakat di Bengkalis, yakni dengan mengedukasi masyarakat agar tidak melakukan kegiatan melanggar hukum. Harapan Agoes pada tahun ini peredaran barang ilegal di wilayah hukumnya bisa berkurang.

Sosialisasi dan berdialog dengan masyarakat ini penting. Sebab, sebagian wilayah Kabupaten Bengkalis dan Meranti yang menjadi wilayah hukum Bea Cukai Bengkalis berbatasan langsung dengan Malaysia. Tradisi perdagangan lintas batas yang dilakukan masyarakat kawasan Ini sudah berlangsung lama. Selama itu pula aksi penyelundupan produk luar negeri baik baru maupun bekas masuk ke Bengkalis.

Produk luar negeri yang sering dijumpai di pasar-pasar tradisional di Bengkalis dan Meranti seperti rokok tanpa cukai, Ball Press, Daging Impor, bawang, dan produk elektronik. Bahkan perairan Bengkalis sering dimanfaatkan oleh gembong narkotika untuk memasukan barang haram tersebut.

"Upaya yang dilakukan oleh Bea Cukai Bengkalis dalam mengurangi peredaran barang ilegal, selain penindakan adalah dengan meningkatkan pemberian fasilitas kepada pelaku usaha yang taat aturan," ujar Agoes.

Pengelolaan kinerja merupakan bagian penting dari reformasi birokrasi untuk mewujudkan penyelenggaraan kinerja yang profesional, efektif dan efisien dalam mencapai tujuan.

Bea Cukai Bengkalis sebagai instansi vertikal DJBC terus berbenah diri dengan melaksanakan berbagai macam program kerja serta inovasi untuk menjadi unit kerja yang berkinerja tinggi demi mencapai tujuan tersebut.

Demi meningkatkan pemahaman pegawai terkait pengelolaan kinerja diharapkan pengguna jasa dapat mengetahui dan memahami proses dan tata laksana penyampaian pemberitahuan kepabeanan dalam memberikan pelayanan yang lebih baik.

"Bea Cukai Bengkalis rutin melakukan sosialisasi serta memberikan edukasi secara intensif dengan diskusi kepada masyarakat dan pelaku usaha," paparnya.

Terakhir, Bea Cukai Bengkalis terus memberikan simulasi layanan secara daring dan pembuatan konten-konten media sosial pada akun Instagram, Twitter, ataupun Facebook yang dibutuhkan agar lebih banyak pengguna jasa bahkan masyarakat yang mengetahui informasi terkini.

Sesuai tugas dan fungsi Bea Cukai sebagai instansi kepabeanan yang bertanggung jawab dalam mengumpulkan penerimaan negara sekaligus melindungi masyarakat dari masuknya barang-barang berbahaya ke Indonesia.

"Kami harap dengan capaian positif ini akan terus berlanjut, demi membantu menopang usaha perekonomian nasional," pungkasnya.

Pada kesempatan itu, Agoes Widodo juga berencana memberi reward kepada pengusaha ekspor-impor yang taat aturan dalam menjalankan usahanya. Reward ini untuk memotivasi pengusaha lain agar memanfaatkan fasilitas pelayanan yang diluncurkan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Namun, siap pengusaha ekspor impor yang bakal diganjarkan penghargaan tersebut, Agoes belum mau berbagi informasi.

"Rencana kita akan memberikan reward kepada pengusaha ekspor-impor yang taat aturan," ujarnya menjawab pertanyaan wartawan

Selain itu, dalam rangka mendukung perkembangan UMKM untuk melakukan ekspansi produk. Bea Cukai Bengkalis melakukan kegiatan Customs Visit Customer (CVC). Salah satunya ke UMKM PT. Cahaya Sakti Meranti di Kota Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti. Perusahaan ini bergerak dalam pembuatan Kue Semprong.

Selain harus dikemas rapi dan menarik, Bea Cukai juga memfasilitasi dan mengedukasi pelaku usaha UMKM ini agar produk UKMK kue semprong bisa diekspor.

Demikian sekelumit tugas dan fungsi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean (TMP) C Bengkalis yang dipimpin Agoes Widodo dalam mengoptimalkan pelaksanaan mengumpulkan penerimaan negara, melindungi masyarakat, memfasilitasi perdagangan, dan mengasistensi industri dalam negeri. [rudi]

Berita Lainnya

Index