Metroterkini.com - Tim Gabungan TNI Angkatan Laut tangkap dua warga Pulau Rupat Bengkalis Riau di Perairan Teluk Lecah Pulau Rupat karena berupaya menerima pengiriman sabu dari Malaysia sebanyak 5,4 kilogram.
Komandan Pangkalan TNI AL Dumai Kolonel Laut (P) Kariady Bangun mengatakan bahwa penyelundupan 5,4 kg sabu sabu senilai Rp7,5 miliar ini berhasil dibongkar Tim Gabungan Lanal dan Satgas Koarmada I pada Senin (11/9).
Penangkapan dua tersangka inisial ZA (49) dan AS (39) di perairan ini sempat terjadi aksi kejar kejaran, karena kapal pancung dikemudikan pelaku melaju dengan kecepatan tinggi dan satu orang membuang tas warna hitam ke laut.
Dua pelaku mengaku disuruh seorang warga Malaysia untuk menjemput sabu sabu dikemas dalam lima bungkusan ini ke Perairan Muar Malaysia dengan speedboat 40 PK dan diberi imbalan Rp5 juta per bungkus.
"Petugas juga meletuskan tiga kali tembakan peringatan ke udara agar pelaku berhenti kabur. Tas hitam yang dibuang ke laut berhasil ditemukan," kata Danlanal Kolonel Kariady kepada wartawan, Selasa.
Dalam menjalankan aksinya, pelaku yang mengaku baru pertama kali menjadi kurir suruhan ini berpura pura sebagai nelayan tangkap ikan di laut. Sebelum diserahkan ke Badan Pemberantasan Narkotika Provinsi Riau, dilakukan tes urine dan dinyatakan positifmengkonsumsi sabu.
Barang bukti lain yang turut disita Lanal, di antaranya, satu kapal pancung tanpa nama warna biru dan sejumlah perlengkapan nelayan, seperti 5 keping jaring, 1 buah parang, 1 tas hitam dan 1 tas pinggang kecil.
"Dua tersangka dan barang bukti langsung kita serahkan hari ini ke BNNP Riau untuk diproses lebih lanjut," demikian Danlanal Dumai Kolonel Laut Kariady Bangun.
Sementara, Kabid Pemberantasan Narkoba dan Intelijen BNNP Riau Kombes Polisi Berliando menyampaikan apresiasi kepada Lanal Dumai atas keberhasilan membongkar penyelundupan sabu sabu ini dan komitmen menjaga dan mengawal laut.
"Narkotika ini merupakan kejahatan luar biasa dan selanjutnya kedua pelaku ini akan kita proses. Kami mengapresiasi Lanal karena ikut mengawal perairan kita dari penyelundupan narkoba," kata Kombes Berliando. [**]